REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Urusan toilet ternyata menjadi masalah klasik setiap wukuf di Arafah. Tak jarang, jamaah calon haji (calhaj) lanjut usia kesulitan menahan hajat buang air kecil (BAK) di tengah antrean toilet yang panjang.
"Ini saya ingin tunjukkan solusi bagi calhaj lansia yang kesulitan menahan BAK," kata Direktur Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah (PHU), Anggito Abimanyu, sambil menunjukkan kantung plastik warna krem.
Kantung plastik itu sederhana saja. Bagian ujungnya terdapat tali yang dapat diserut. Isinya, ada semacam bubuk dalam kantong lebih kecil. Dari percobaan saat itu, jika air dituangkan ke dalam kantung, maka lama-lama air itu akan menjadi gel.
Sang penemunya, Muchjidin, menuturkan bahwa ide itu datang saat ia melihat popok bayi sekali pakai. Prinsipnya sama, mengubah cairan menjadi gel. Sayangnya, hingga saat ini gel-nya masih diimpor dari Korea dan Cina.
"Kantung ini sudah diujicoba namun masih belum siap edar tahun ini. Insya Allah tahun depan bisa," kata ketua Pusat Koperasi Haji yang juga Asosiasi Pembinaan Haji Nahdatul Ulama ini.
Saat ini kantung tersebut sedang dalam proses pendaftaran di pemerintah Arab Saudi, agar dapat diedarkan dan dijual di negara tersebut.
"Respons pemerintah Saudi luar biasa, dan mereka langsung mendaftarkan produk ini," kata Muchjidin.
Ia pun menunjukkan tissue basah untuk istinjak. Menurutnya, tissue itu halal karena tidak mengandung alkohol dan sudah diteliti di Kementerian Kesehatan.
Genangan akibat BAK sembarangan yang kerap ditemukan saat wukuf. Tak jarang, usai musim haji pemerintah Saudi mengeluhkannya. Pasalnya, lokasi wukuf yang bau pesing membutuhkan demikian banyak air untuk membersihkannya.
Nah, temuan kantung ini mungkin akan menjadi solusi mulai tahun depan. Mengingat bentuknya yang memang berupa kantung dan gel, mungkin tak berlebihan jika disebut "toilet gel".