REPUBLIKA.CO.ID, JEDDAH -- Gubernur Makkah Pangeran Khaled Al-Faisal mengajukan pembangunan universitas haji dan umrah untuk mendorong upaya pemerintah memberi layanan yang lebih baik bagi jamaah haji.
"Kami berharap Kementerian Pendidikan Tinggi memperhatikan usulan ini dengan serius dan melakukan penelitian agar usulan ini bisa diwujudkan," katanya usai memeriksa fasilitas haji di Mina dan Muzdalifah, Senin (30/9).
Pangeran Khaled menekankan, pentingnya perguruan tinggi haji karena jutaan Muslim dari berbagai belahan dunia datang ke Tanah Suci setiap tahun. Dia berharap Institut Riset Haji di Universitas Umm Al-Qura dan Universitas Haram bisa menjadi pencetus berdirinya universitas haji dan umrah.
Nantinya, universitas haji dan umrah akan fokus pada riset dan pelatihan. Pihak berwenang dan akademisi Saudi menyambut baik usulan Pangeran Khaled. Mereka berpandangan, peran universitas akan besar dalam meningkatkan layanan haji dan umrah.
Asisten Sekretaris Jenderal Majelis Pemuda Muslim Dunia (WAMY) Mohammed Badahdah mengatakan sebuah tim yang terdiri dari para ahli harus dibentuk untuk mengembangkan kurikulum pelatihan haji.
"Kurikulum tersebut dibuat oleh para ulama terkemuka dari seluruh dunia dan didistribusikan melalui atase kebudayaan Saudi," kata Badahdah, seperti dilansir Arab News, Selasa (1/10).
Dia mengatakan WAMY telah melakukan pelatihan haji semacam itu di sejumlah negara Afrika. Dia menambahkan universitas baru harus melatih guru terlebih dulu sebelum melakukan pelatihan di negara-negara yang berbeda.