REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Rombongan terakhir calon haji asal Embakasi Adi Soemarmo Surakarta, Jawa Tengah, telah diberangkatkan ke Tanah Suci melalui Bandara Adi Sumarmo Boyolali, Rabu, pukul 01.38 WIB.
Rombongan terakhir itu berjumlah sebanyak 26.457 dari total 26.571 calon haji asal Kabupaten Sweragen yang masuk Kloter 71, kata Kepala Humas Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Embarkasi Surakarta Badrussalam usai upacara pembubaran Satgas PPIH Embarkasi Surakarta di Asrama Donohudan Boyolali.
Menurut Badrussalam, jumlah calon haji yang diberangkatkan ke Tanah Suci tersebut dikurangi calon yang batal di daerah masing-masing 46 orang, batal di asrama Donohudan 13 orang, dan "open set" awal sebanyak 55 orang sehingga totalnya 114 orang.
"Sehingga, jumlah jamaah diberangkatkan 26.457 orang ditambah yang batal, maka totalnya sama, yakni 26.571 orang," kata Bandrussalam.
Badrussalam menjelaskan jumlah calon haji yang batal berangkat di asrama tersebut karena menderita sakit sehingga mereka mengundurkan diri dan hamil. Sedangkan, open set awal merupakan jamaah yang sudah melunasi biaya haji tetapi mereka belum menyelesaikan surat identitas perjalanan haji.
Badrussalam menjelaskan dengan keberangkatan rombongan kloter terakhir atau 71 asal Sragen sebanyak 308 orang tersebut, maka Satgas PPIH Embarkasi Surakarta kemudian dibubarkan. Satgas baru kembali dibentuk untuk menyambut kedatangan rombongan haji kloter pertama asal Tegal yang tiba di Tanah Air pada 21 Oktober.
Sementara upacara pembubaran Satgas PPIH dilakukan di Gedung Jedah Asrama Donohudan yang diikuti 300-san petugas, dan dipimpin oleh Sekretaris PPIH Embarkasi Surakarta, Noor Badi.
Menurut Noor Badi, penyelenggaraan ibadah haji di Embarkasi Surakarta tahun ini, berjalan lancar, dan lebih baik dibanding sebelumnya.
Meskipun, pihaknya masih menemui beberapa kendala dalam penyelenggaraan tahun ini, tetapi hal itu, dapat diantisipasi dengan baik, sehingga sebanyak 26.457 calon haji yang terbagi 71 kloter sudah diberangkatkan dengan lancar.
Ia menjelaskan kendala yang masih harus dilakukan evaluasi dalam penyelenggaran ibadah haji tahun depan, antara lain masalah banyaknya tamu yang mengantar calon haji ke Asrama Donohudan.
"Pengantar calon haji tidak perlu mengantarkan sampai asrama, karena cukup dengan satgas daerah baik saat keberangkatan maupun kedatangan," kata Noor Badi.
Karena, kata dia, banyaknya pengantar tersebut dapat menyebabkan keruwetan arus lalu lintas di kawasan Asrama Donohudan.
"Namun, kami akan terus melakukan sosialisasi melalui petugas daerah, agar pengantar hanya sampai lokasi acara pelepasan di daerahnya masing-masing," katanya.