Selasa 22 Oct 2013 23:16 WIB

Anggito: Jatah Air Zamzam Kemungkinan Diseragamkan

Air zamzam dalam kemasan, ilustrasi
Foto: aufaline
Air zamzam dalam kemasan, ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, MAKKAH -- Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah Kemenag Anggito Abimanyu mengatakan, jatah air zamzam dari Tanah Suci Makkah melalui maskapai penerbangan bagi jamaah haji Indonesia kemungkinan akan diseragamkan.

"Itu komplain ya kita terima saja. Tapi kita nggak bisa ngapa-ngapain. Tahun depan kita mungkin akan turunkan jadi lima liter saja, baik (maskapai) Saudi maupun Garuda," kata Anggito di Mekkah, Selasa.

Pernyataan tersebut menanggapi keluhan jamaah yang menggunakan maskapai Garuda Indonesia yang hanya mendapat jatah lima liter air zamzam, sementara yang naik Saudi Arabia Airlines mendapat 10 liter.

Menurut Anggito, masalah tersebut muncul karena pesawat yang digunakan berbeda, terutama untuk bandara yang tidak bisa didarati oleh pesawat besar. Selain itu Garuda hanya diperbolehkan memesan kemasan lima liter.

"Kalau Boeing 747 bisa, tapi kan nggak bisa order dengan dua zamzam. Garuda hanya bisa order lima liter," kata Anggito, sementara, tambahnya, kalau pesawatnya Airbus A330 tidak dapat mengangkut 10 liter.

Sementara, lanjutnya, maskapai Saudi sudah telanjur memesan zamzam kemasan 10 liter. Sebelumnya, jamaah haji asal Embarkasi UPG-5 Makassar di Pemondokan 908, Makkah, mengeluhkan perbedaan jatah tersebut saat menimbang koper mereka sebelum pulang ke Tanah Air.

Mereka mengeluh karena tidak boleh membawa air zamzam di dalam koper, namun mereka hanya mendapat jatah lima liter.

"Kalau Saudi Arabian Airlines diberi 10 liter, kenapa Garuda hanya lima liter? Padahal awalnya Garuda mau memberi 10 liter, mengapa tiba-tiba ada edaran kedua yang menyebut hanya diberi lima liter saja," kata Ketua Rombongan Hasan Mahua.

Ia mengatakan rombongannya telah memahami adanya larangan membawa air zamzam. "Kita berharap juga diberi zamzam 10 liter, biar adil," katanya.

Batas bawaan bagasi jamaah haji seberat 32 kg dan tas tentengan jamaah seberat 7 kg. Ketentuan tersebut demi keamanan penerbangan.

Penimbangan barang dilakukan oleh PT Al Mazro'i yang ditunjuk oleh PT Garuda Indonesia. Sementara itu, jumlah jamaah haji Indonesia yang wafat di Arab Saudi hingga Selasa sore pukul 17.47 waktu setempat sebanyak 143, sedangkan yang dirawat inap 1.326 jamaah.

Di Madinah Rasulullah pernah menyabdakan shalat di Masjid Nabawi akan mendapatkan pahala 1.000 kali lipat. Ini berdasarkan HR Bukhari dan Muslim.

sumber : antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement