Rabu 30 Oct 2013 17:41 WIB

Tahun Ini, Barang Bawaan Jamaah Haji Lebih Tertib

Rep: Amri Amrullah/ Red: Heri Ruslan
  Petugas Garuda Indonesia menyita air zamzam dari barang bawaan jamaah haji Indonesia di fasilitas baggage handling Garuda Indonesia, Jeddah, Selasa (29/10).    (Republika/Yogi Ardhi)
Petugas Garuda Indonesia menyita air zamzam dari barang bawaan jamaah haji Indonesia di fasilitas baggage handling Garuda Indonesia, Jeddah, Selasa (29/10). (Republika/Yogi Ardhi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Barang bawaan jamaah haji dalam kepulangan ke tanah air pada musim haji 2013 dinilai lebih tertib dibanding tahun lalu.

Hal ini diungkapkan Pelaksana Harian Kepala Seksi Penerbangan Haji, Kementerian Agama (Kemenag) perwakilan Tanah Air, Endayanti Dasril kepada Republika.

"Tahun ini barang bawaan kepulangan jamaah haji jauh lebih tertib dibanding tahun sebelumnya," ujarnya mendampingi Kepala Pusat Informasi dan Hubungan Masyarakat (Kapuspinmas), Zubaidi saat menyambut kedatangan kloter 7 debarkasi Lombok di Bandara Internasional Lombok Praya, Rabu (30/10).

Hal ini dikarenakan aturan barang bawaan dan pemeriksaan yang lebih ketat saat jemaah haji berada di Jeddah. Pemberitahuan sejak awal pun telah disampaikan kepada jamaah haji agar tidak membawa barang bawaan berlebih. Pemeriksaan barang bawaan yang berlebih itu, jelas dia, sebelumnya telah diperiksa secara langsung di pemondokan.

"Saat diperiksa, jamaah pun langsung dikonfimasi barang bawaan mereka yang berlebih mana yang prioritas untuk dibawa," ujarnya. Dengan demikian barang bawaan jamaah haji sejak awal sudah disesuaikan dengan persyaratan jumlah maksimal bagasi 32 kilogram.

Sebenarnya, kata dia, bila jamaah memaksimalkan jumlah barang bawaan yang 32 kilogram untuk oleh-oleh masih sangat mencukupi. Karena, untuk oleh-oleh makanan seperti kurma dan kacang-kacangan, memaksimalkan 32 kilogram sudah lebih dari cukup banyak. Begitu juga pakaian dan oleh-oleh lain seperti boneka dan buah tangan khas lainnya.

Hanya saja, jelas dia, yang menjadi masalah hingga saat ini masih banyak jamaah yang membawa air zam-zam diluar paket yang telah disiapkan pihak maskapai. Walaupun pihaknya belum mendapat data jumlah berat air zam-zam yang disita. Namun, terang dia, kalau melihat jumlah bawaan air zam-zam jamaah yang disita tahun ini, tidak jauh berbeda dengan tahun lalu.

Salah seorang jamaah haji kloter 7, debarkasi Lombok, asal Lombok Barat, Erna Guswati (47) mengatakan dirinya sempat kelebihan bawaan karena membeli oleh-oleh haji yang cukup banyak. Akibatnya ia pun harus merelakan barang bawaan oleh-oleh hajinya ditinggal untuk ke tanah air, termasuk air zam-zam yang sudah ia kemas.

Untuk antisipasi bawaan oleh-oleh lain yang banyak tidak terangkut, ia pun berinisiatif menitipkan ke beberapa jamaah lain yang masih memiliki berat minimal untuk bagasi haji. "Saya titip ke tetangga satu kloter yang barang bawaannya tidak kelebihan seperti makanan, mainan dan boneka," ujarnya.

Pemondokan Masih Jauh

Selain keluhan terbatasnya barang bawaan. Ternyata beberapa jamaah asal Lombok Barat dan Utara juga mengeluhkan masih jauhnya pemondokan yang ia tempati. Beberapa jamaah yang mengeluhkan jauhnya pemondokan tersebut, Ibrahim (90) dan Mustajab (46). Mereka  mengeluhkan lokasi pemondokan yang masih cukup jauh lebih kurang 3 kilometer dari Masjidil Haram.

Padahal sebelumnya Menteri Agama dan Penyelenggara Haji menyampaikan jarak pemondokan terjauh hanya 2,5 kilometer dari Masjidil Haram. "Kami dapat pemondokan yang terlalu jauh, dan pemondokan kami tidak ada petunjuknya," keluh Ibrahim sesaat setelah tiba di tanah air.

Kepala Pusat Informasi dan Hubungan Masyarakat (Kapuspinmas), Zubaidi mengungkapkan, secara keseluruhan penyelenggaraan haji tahun ini lebih baik dibanding tahun sebelumnya. Ia mengakui memang masih ada beberapa masalah yang dijumpai jamaah. Namun itu tidak bisa digeneralisir keseluruhan penyelenggaraan haji tahun ini.

Untuk barang bawaan kepulangan jamaah ke tanah air. Sebagaimana yang telah diatur, terang dia, apabila jamaah sudah kelebihan kapasitas barang bawaan yang telah ditentukan 32 kilogram. Maka barang bawaan tersebut akan ditinggal atau dilakukan pengiriman diluar pengiriman dari maskapai penyelenggara haji oleh si pemilik barang.

Dengan kata lain pengiriman diluar tanggung jawab Kemenag dan biaya ditanggung pribadi jamaah. Namun secara keseluruhan, ia menerangkan, barang bawaan kepulangan jamaah haji Indonesia tahun ini jauh lebih tertib serta semakin lebih baik bila dibandingkan pada tahun sebelumnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement