Sabtu 02 Nov 2013 21:33 WIB

47 Jamaah Masih Dirawat di RS Arab Saudi

 Jamaah Haji Kelompok Terbang (kloter) pertama Jakarta tiba di Bandara Halim Perdana Kusuma, Jakarta, Ahad (20/10) malam.     (Republika/Yasin Habibi)
Jamaah Haji Kelompok Terbang (kloter) pertama Jakarta tiba di Bandara Halim Perdana Kusuma, Jakarta, Ahad (20/10) malam. (Republika/Yasin Habibi)

REPUBLIKA.CO.ID, MAKKAH -- Sebanyak 47 jamaah haji Indonesia masih dirawat di rumah sakit di Arab Saudi. Mereka masih dalam keadaan belum laik untuk diterbangkan.

"Kondisi pada Jumat (1/11) malam, di rumah sakit masih ada 47 jamaah dalam kondisi belum layak terbang, belum layak keluar, masih memakai ventilator, oksigen," kata Kepala Seksi Kesehatan Daerah Kerja Makkah, dokter Subagyo Sunarto, Sabtu (2/11).

Ia merinci sebanyak 19 jemaah dirawat di RS Az Zahir, lima di RS Hera, 10 di RS King Faisal, empat di RS King Abdullah dan sembilan di RS An Nur.

Sebagian dari mereka sudah ditinggalkan kloternya kembali ke Tanah Air. Namun sebagian lagi adalah jamaah gelombang dua yang kloternya masih berada di Arab Saudi. "Kewajiban kami untuk mentanazul-akhirkan (memulangkan mundur dari jadwal semula)," kata Subagyo. 

Ia mengatakan, BPHI Makkah akan bekerja hingga 9 November. Sementara petugasnya akan pulang ke Indonesia pada 11 November. "Kalau sampai 11 November masih ada jamaah yang belum sadar akan dibiarkan di sini (Makkah) sampai sadar. Ada tim advance yang akan sweeping ke rumah-rumah sakit," katanya. 

Dikatakan, jadwal pemulangan jemaah dari Madinah masih akan berlangsung hingga 20 November. Sehingga jika masih memungkinkan jamaah tersebut diikutkan ke kloter-kloter itu. Namun jika hingga jadwal pemulangan habis jamaah sakit belum dapat dipulangkan, maka akan ada petugas yang mengantarnya pulang.

Petugs, lanjutnya, akan mengantar pulang sampai kampung halaman jamaah bersangkutan. Bagi jamaah juga sudah disiapkan baju untuk pulang sehingga barang-barangnya bisa dipulangkan terlebih dahulu. 

Sementara jamaah yang dirawat di BPHI, kata Subagyo, ada 18 orang. Tiga di antaranya perlu menunggu kondisinya membaik, sedangkan sisanya sudah layak untuk terbang dan jalan.

"Yang layak terbang akan diantar ke Jeddah untuk pemulangan ke Tanah Air sedangkan yang lain jalan ke Madinah, disesuaikan dengan kondisi kloternya," jelasnya.

Hingga Sabtu sore pukul 16.29 waktu setempat, jamaah haji Indonesia yang wafat sebanyak 213 orang. Dengan rincian di delapan di Arafah, tiga di Jeddah, 18 di Madinah, 172 di Makkah, 11 di Mina, dan satu di Muzdalifah.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement