Rabu 13 Nov 2013 16:53 WIB

Pemerintah Diminta Segera Evaluasi Penyelenggaraan Haji 2013

Rep: Amri Amrullah/ Red: Heri Ruslan
 Jamaah Haji Kelompok Terbang (kloter) pertama Jakarta tiba di Bandara Halim Perdana Kusuma, Jakarta, Ahad (20/10) malam.     (Republika/Yasin Habibi)
Jamaah Haji Kelompok Terbang (kloter) pertama Jakarta tiba di Bandara Halim Perdana Kusuma, Jakarta, Ahad (20/10) malam. (Republika/Yasin Habibi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA --  Musim haji tahun 2013 telah berakhir.  Kementerian Agama (Kemenag) RI diminta segera melakukan evaluasi menyeluruh penyelenggaraan haji 2013.

Ketua Rabithah Haji Indonesia, Ade Marfuddin mengatakan, walaupun pemerintah mengklaim penyelenggaraan haji tahun ini suda berjalan lebih baik di bandingkan tahun lalu, evaluasi besar penyelenggaraan haji tetap harus dilakukan dengan melibatkan seluruh stakeholders.

"Evaluasi melibatkan seluruh stakeholder ini penting agar klaim yang disampaikan pemerintah itu bisa dilihat kebenarannya," ujar Ade kepada Republika, Rabu (13/11).

Ade meyakini walaupun pemerintah sudah mengklaim bahwa penyelenggaraan haji tahun ini sudah cukup baik, tapi tetap ada beberapa catatan yang pasti luput dari pantauan pemerintah, dalam hal ini Kementerian Agama (Kemenag) sebagai penyelenggara.

Karenanya, usulan evalusi haji ini melibatkan seluruh stakeholder menjadi bagian penting. Karena, kata dia, selama ini evaluasi yang dilakukan pemerintah lebih pada evaluasi internal misal dari Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) dari masing-masing daerah dan embarkasi dan Kementerian Kesehatan. Kalaupun melibatkan pihak lain, hanya Penyelenggara Ibadah Haji Khusus dan pihak maskapai penerbangan.

Catatan evaluasi penyelenggaraan haji selama ini, terang dia, lebih terkesan formalistik karena lebih ditekankan pada internal PPIH.  Evaluasi penyelenggaraan pun hanya pada aturan yang ada. Ia mencontohkan, masalah manasik haji. Selama ini, kata dia, penguasaan jamaah haji terhadap pelaksanaan rukun dan wajib haji masih minim.

"Kalau melihat aturan main manasik hanya tujuh kali, tapi apakah tujuh kali itu cukup?," tegasnya. Sedangkan banyak jamaah yang bahkan sudah manasik tujuh kali pun belum memahami pelaksanaan haji yang baik.

Selain itu, kata dia, masih banyak hal lain yang masih perlu ditingkatkan seperti transportasi dengan tingkat delay pesawat yang belum memuaskan. Akomodasi para jamaah yang masih diluar dari disyaratkan dan juga katering. Ia menilai semua itu perlu mendapatkan masukan dari para jamaah, khususnya jamaah haji reguler. Selama ini keluhan yang bisa didengar lebih pada haji  khusus. Karena mereka dapat langsung mengungkapkan keluhan mereka ke PIHK, sedangkan reguler belum tentu.

"Kami usulkan semua stakeholder terdiri dari sebagian besar perwakilan ormas Islam, elemen masyarakat, kelompok pemerhati haji atau pengamat dan juga wartawan," ujarnya. Dengan evalusi yang dilakukan secara menyeluruh dan melibatkan berbagai stakeholder ini, ia yakin celah kekurangan penyelenggaraan haji tidak lagi dilakukan tambal sulam. Tapi perbaikan penyelenggaraan haji yang lebih menyeluruh.

Menteri Agama (Menag) Suryadharma Ali sekembalinya dari Tanah Suci beberapa pekan yang lalu, mengungkapkan rencana evaluasi penyelenggaraan haji 2013 apabila dilakukan pada Januari atau Februari 2014. Ini dikarenakan hingga saat ini masih ada penyelenggaran haji yang belum sepenuhnya selesai hingga diperkirakan pada akhir tahun ini. Menag mengatakan tahun ini penyelenggaraan haji jauh lebih baik dibanding tahun sebelumnya.

Namun Menag tetap memberikan catatan untuk perlunya peningkatan layanan dengan evaluasi kedepan. Selama ini, kata dia, penyelenggaraan haji tela diawasi oleh berbagai elemen masyarakat. "Penyelenggaraan haji ini diawasi oleh DPR, DPD, Komisi Pengawas Haji, Irjen Kemenag, BPK, BPS, Masyarakat dan Ormas termasuk media, jadi evaluasi haji selama ini sudah dilakukan secara menyeluruh," ungkapnya.

Ia mengakui, beberapa kekurangan untuk evaluasi kedepan diantaranya pada pemondokan, katering, akomodasi termasuk ontime performance penerbangan haji. Karenanya, Suryadharma berjanji pada evaluasi untuk penyelenggaraan haji tahun depan diantaranya, perlunya ada katalog pemondokan dan peningkatan ontime performance bagi penerbangan haji.

Memasuki masa berakhirnya penyelenggaraan haji, PPIH Arab Saudi Daerah Kerja (Daker) Makkah menggelar tasyakuran. Kepala Daker Makkah Arsyad Hidayat menyampaikan rasa terima kasih dan apresiasi yang tinggi atas kerja sama dan kerja keras berbagai pihak, baik muassasah, naqabah, maktab, dan terutama para petugas Daker Makkah, hingga operasional haji 1434H/2013M berjalan dengan baik dan lancar.

“Atas segala kesalahan dan kekurangan, mohon dibukakan pintu maaf,” terang Arsyad.

Pihak muassasah dan naqabah yang didaulat untuk memberikan sambutan juga menyampaikan hal yang sama. Mereka mengapresiasi kerja dan kinerja petugas Daker Makkah selama memberikan pelayanan kepada jamaah haji Indonesia.

“Ke depan, saya berharap kerja sama yang sudah baik ini akan terus berjalan dan menjadi lebih baik lagi,” kata Syekh Thayyib yang mewakili pihak Muassasah. Selesai menjalani masa pengabdian, petugas Daker Makkah dijadwalkan langsung diterbangkan ke Tanah Air November ini.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement