REPUBLIKA.CO.ID, WATES -- Jamaah haji Kabupaten Kulonprogo yang baru pulang dari Tanah Suci memiliki motto Ketupat agar dapat melaksanakan wajib dan sunah berhaji. Ketupat singkatan dari melihat kesempatan, waktu dan tepat (Ketupat).
Demikian dikatakan Mohammad Imrozi, salah satu jamaah haji Kulonprogo pada saat penyambutan kedatangan haji atau Mangayubagyo Jamaah Haji Kulonprogo Tahun 1434 H oleh Pemerintah Kabupaten (Pemkab) di Wates, Rabu (13/11).
Motto ini diterapkan karena jamaah haji Kulonprogo memiliki postur kecil-kecil sehingga kalah kuat dibanding dengan jamaah negara lain.
Selain itu, kata Imrozi, jamaah haji Kulonprogo sebagian besar lanjut usia (Lansia). "Jamaah tidak mengandalkan kekuatan fisik tapi dengan doa la haula wala kuwwata Illa billah. Dan Alhamdulillah semua rukun haji dapat dilaksanakan dengan baik," kata Imrozi.
Wakil Bupati Kulonprogo H Sutedjo, atas nama Pemerintah Kabupaten Kulonprogo menyampaikan selamat datang kepada jamaah semoga jadi haji yang mabrur. Sedang kepada dua jamaah haji yang meninggal, Sutedjo mendoakan semoga keduanya diterima di sisi Allah SWT.
Lebih lanjut, Wabup menyampaikan kehidupan ini bagai sebuah tasbih, berawal dan berakhir pada titik yang sama.
"Bukan tasbih jika hanya satu butir, bukan pula kehidupan jika hanya satu dimensi. Kehidupan akan sempurna dan lengkap jika telah melewati untaian butiran-butiran suka, duka, bahagia, gembira, gagal, sukses, pasang, surut, seperti tasbih yang melingkar," kata Sutedjo.
Kepala Kantor Kemenag Kulonprogo. H Edhi Gunawan mengatakan, jumlah jamaah haji Kabupaten Kulonprogo sebanyak 265 orang. Terdiri dari 137 laki-laki dan 128 perempuan. Dua orang meninggal dunia.
Berangkat tanggal 19 September 2013, kembali 31 Oktober 2013. Jamaah Kulonprogo terbergabung dalam Kloter 27 SOC bersama dengan jamaah dari Cilacap dan Kebumen (Jawa Tengah).
Lebih lanjut, Edhi mengatakan daftar tunggu jamaah haji di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) saat ini tahun 2028. Sehingga bila mendaftar saat ini akan berangkat lebih kurang 15 tahun ke depan.