Ahad 31 Aug 2014 22:51 WIB

Alhamdulilah, Enam Ton Obat Bisa Keluar dari Bandara Jeddah

Rep: zaki al hamzah/ Red: Joko Sadewo
Jamaah Haji
Jamaah Haji

REPUBLIKA.CO.ID, JEDDAH -- Enam ton obat-obatan untuk jamaah haji asal Indonesia yang tertahan di Bandara International King Abdul Aziz (KAIA), Jeddah, sudah bisa dikeluarkan pada Ahad (31/8).

Menurut Kabid Kesehatan Panitia Penyelenggara ibadah Haji (PPIH) 2014, dr Fidiansjah Mursjid Ahmad, mengatakan, pemerintah Arab Saudi sudah mengizinkan agar obat-obatan tersebut sudah bisa dikeluarkan dari bandara.

"Alhamdulillah, sore ini, obat sudah bisa diambil," ujar Fidiansyah di Kantor Teknis Urusan Haji (TUH) Jeddah, Arab Saudi, Ahad (31/8).  Fidiansjah memastikan, tertahannya obat-obatan tersebut murni adanya administrasi tambahan yang terlambat disampaikan Kementerian Haji Arab Saudi.

Lama penahannya pun hanya tujuh hari, bukan dua pekan seperti diinformasikan sebelumnya. Disamping itu, proses keluarnya obat-obatan tersebut relatif sangat cepat. Sebab, seperti tahun-tahun sebelumnya, penahanan obat-obatan jamaah haji bisa berlangsung lama. "Bahkan, pernah ada obat ditahan dan baru dikeluarkan dari bandara setelah operasional pelaksanaan ibadah haji hampir berakhir.

Menurutnya, penahanan obat-obatan tersebut karena perubahan prosedur administrasi di Kementerian Haji Arab Saudi. Yakni, surat maupun berkas obat harus didisposisikan ke Kementerian Luar Negeri (LN) Indonesia dan Komjen. Padahal, kebijakan ini belum pernah diberlakukan pada tahun lalyu.

"Perubahan administrasi ini tidak diantisipasi teman-teman, karena kita menyiapkan semua berkas seperti persyaratan regulasi di tahun lalu dan sebelumnya. Tahun ini, proses pemberkasan harus melibatkan Kemenlu. Itu membutuhkan proses penyiapan surat dan menambah waktu penyelesaian administrasi," jelas Kepala Pusat Kesehatan Haji Kemenkes ini. Namun, setelah ditangani dengan cepat, semua syarat sudah dipenuhi.  

Yang pasti, tegas dia, pihak kesehatan PPIH sudah memiliki stok obat-obatan yang cukup untuk kebutuhan jamaah haji. Stok obat-obatan ini merupakan stok dari obat periode pelayanan haji tahun lalu. "Stok obat-obatan ini cukup untuk dua pekan, sehingga meski obat-obatan tertahan di Bandara Jeddah, stok ini masih cukup sampai dua pekan," jelasnya. n zaky al hamzah

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement