Senin 01 Sep 2014 22:22 WIB

Bupati Pekalongan Lepas Jamaah Haji ke Donohudan

Rep: eko widiyanto/ Red: Damanhuri Zuhri
 Calon jamaah haji kloter pertama embarkasi Solo berkumpul di Asrama Haji Donohudan, Solo, Senin (1/9), sebelum diberangkatkan ke Jeddah, Arab Saudi. (Republika/Edwin Dwi Putranto)
Calon jamaah haji kloter pertama embarkasi Solo berkumpul di Asrama Haji Donohudan, Solo, Senin (1/9), sebelum diberangkatkan ke Jeddah, Arab Saudi. (Republika/Edwin Dwi Putranto)

REPUBLIKA.CO.ID, KAJEN –- Sebanyak 320 orang jamaah calon haji (Calhaj) asal Kabupaten Pekalongan yang masuk dalam Kloter 5, diberangkatkan ke Asrama Haji Donohudan Boyolali, Senin (1/9).

Pelepasan kloter awal dari Kabupaten Pekalongan ini, dilepas langsung Bupati Amat Antono di komplek setda kabupaten setempat.

Bupati menyampaikan beberapa pesan. Antara lain, calon haji asal Pekalongan diminta selalu menjaga kekompakan, kesehatan, dan disiplin, agar ibadah yang dilakukan di Tanah Suci bisa berlangsung lancar dan pulang kembali ke Tanah Air dengan selamat serta menjadi haji mabrur.

''Selamat atas kesempatan yang diperoleh, karena beribadah haji merupakan nikmat bagi seorang muslim. Ingatlah godaan yang paling besar di sana justru penyakit malas. Untuk itu, jaga agar godaan tersebut bisa diatasi dan saudara bisa menjalankan seluruh rukun dan wajib haji dengan baik,'' imbaunya.

 

Usai melepas calon haji yang menggunakan delapan bus tersebut, kepada wartawan Bupati menyebutkan total jumlah calon haji asal Kabupaten Pekalongan berjuml 630 orang.

Mereka terbagi menjadi dua kloter, yakni kloter 5 dan 6. Rencananya, rombongan kloter 6 yang berjumlah 310 orang akan berangkat dari Kajen Senin (1/8) malam.

Terkait virus Ebola yang mungkin akan menjadi ancaman bagi para calhaj, Antono mengemukakan pihaknya telah memberikan pembekalan secara detail kepada tenaga kesehatan yang mendampingi calon haji. Namun memang tidak secara khusus menginformasikannya pada para calon haji.

''Pada calon haji, kami  menyampaikan informasi secara umum seperti mengenai kondisi di Makkah, Madinah serta daerah sekitanya seperti cuaca (suhu udara), adat istiadat, serta penyakit yang biasa menyerang sudah disampaikan,'' jelasnya.

Dia mengaku menyampaikan hal itu secara umum, agar para calon haji tidak merasa was-was atau khawatir. ''Kepada tenaga kesehatan yang ikut mendampingi calhaj, kami menjelaskan secara detail tentang hal tersebut. Saya yakin mereka sudah tahu apa yang harus dilakukan jika hal tersebut terjadi,'' ujarnya menegaskan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement