REPUBLIKA.CO.ID, Oleh Neni Ridarineni
MAKKAH -- Waktu-waktu tertentu dan tempat-tempat yang cukup rawan menjadi fokus pengamanan dan perlindungan jamaah haji Indonesia yang di Makkah. Hal itu dikemukakan Kepala Seksi Perlindungan dan Pengamanan Jamaah Haji Daerah Kerja (Daker) Makkah Jaetul Muchlis di Kantor Daker Makkah, Selasa (2/9).
''Kami membuat pemetaan pengamanan dan perlindungan jamaah haji Indonesia secara stasioner dan mobile,''kata dia.
Karena lokasi pemondokan dengan tempat ibadah jamaah haji yakni Masjidil Haram cukup jauh, kemungkinan para jamaah haji melakukan ibadah di Masjidil Haram pada waktu Maghrib dan Isya'. Pagi harinya mereka juga akan shalat Subuh di Masjidil Haram.
''Untuk itu waktu-waktu tertentu yang kami amankan adalah pada pukul 04.00-10.00 dan pukul 16.00-20.00,''ungkap Muchlis yang juga sebagai Pabandyayanpers (Perwira Pembantu Pelayanan Personil Paban V Spers (Staf Personil) Angkatan Udara (AU) Markas Besar AU.
Pada waktu rawan, kata dia, secara stasioner ditempatkan personel dari sektor khusus dan diantara mereka ada tim yang mobile. Jumlah personel di sektor khusus ada 22 orang. ''Kalau pengamanan fisik, tentu saja tidak proporsional. Untuk mengefektifkan petugas pengamanan kami mengefektifkan tim yang mobile dan melakukan pengaturan sift,''ungkap Muchlis.
Menurut dia, dari pengalaman sebelumnya kasus yang terbanyak adalah kehilangan barang. Dari informasi yang diperoleh ROL dari para jamaah haji perempuan sering kehilangan di kamar mandi karena terkena kasus penipuan. Karena itu kamar mandi di tempat ibadah juga menjadi prioritas pengamanan.
Di samping itu, kata dia menambahkan, Ada tiga lokasi pengawasan yang menjadi prioritas yakni: tempat ibadah, pemukiman atau pemondokan, rute perjalanan antara pemukiman sampai tempat ibadah.
Karena dari 22 personel keamanan di sektor khusus hanya ada tiga perempuan, maka personel yang laki-laki juga akan dilibatkan. Selain itu, nanti bila jamaah haji sudah masuk Makkah ada unit bantuan ke sektor khusus terdiri dari personel pengamanan sektor dan juga para mahasiswa mukimin.
Untuk mencegah agar para jamaah haji Indonesia jangan sampai tertipu atau mengalami kehilangan barang-barang berharga atau uang, Muchlis mengimbau agar para jamaah haji setiap keluar pemukiman tidak usah membawa barang berharga seperti perhiasan dan uang berlebihan dan kalau ke toilet harus ada teman lainnya. nneni ridarineni