REPUBLIKA.CO.ID, Oleh: Zaky Al Hamzah dari Tanah Suci
Beberapa pasien lain diperiksa sesuai standar pelayanan kesehatan. Misalnya mengecek tensi darah, gula darah dan sebagainya sesuai keluhan jamaah.
Lucky menjelaskan dari empat kloter yang mendarat di Jeddah hingga Senin malam, ada 506 jamaah dengan risiko tinggi.
Ini sekitar 30 persen dari total jamaah yang mendarat di Jeddah yang totalnya 1.596 orang. Terbanyak adalah jamaah haji asal Lombok.
Dengan rincian jamaah risiko tinggi dari embarkasi Ujung Pandang sebanyak 135 orang, Solo 106 orang, Lombok sebanyak 126 orang, dan Padang 139 orang.
"Kami membekali mereka (jamaah risti ini) dengan obat-obatan," katanya. Menurut dia, ada dua kategori risti, yakni berusia di atas 65 tahun atau belum berusia 65 tahun namun memiliki riwayat penyakit rawan.
Lucky berharap, ke depan pelaksanaan ibadah haji tidak hanya menitikberatkan pada bimbingan manasik haji semata. Tapi juga dilengkapi dengan program manasik kesehatan yang bisa dimulai dari puskesmas-puskesmas asal jamaah.
Sehingga selain mental, secara fisik jamaah juga memiliki bekal yang cukup. Sebab ibadah haji tidak semata-mata masalah mental tapi juga fisik.