REPUBLIKA.CO.ID,
Selain Maqam Ibrahim, Hijir Ismail, Pancuran Emas, Hajar Aswad dan Multazam yang menjadi tempat dikabulkannya doa di sekitar Ka'bah, menurut Buya, tempat lainnya yang mustajabah adalah Rukun Iraqi, yaitu sudut Ka'bah antara Ka'bah sebelah timur dengan Hijir Ismail.
Selain itu, adalah Rukun Syami, yaitu antara sudut ka'bah sebelah barat dengan Hijir Ismail. ''Yang menjadi tempat mustajabah juga adalah Rukun Yamani, yaitu sudut Ka'bah yang menuju putarawan tawaf Hajar Aswad atau sudut Hajar Aswad,'' jelasnya.
Ia juga menyebutkan, tempat mustajabah doa lainnya di dalam Masjidil Haram adalah air zam zam, Shafa dan Marwa. ''Intinya, Masjidil Haram dan sekitarnya adalah mustajabah atau tempat dikabulkannya doa,'' ujarnya menjelaskan.
Berdasarkan pengalamannya yang bertahun-tahun membimbing jamaah haji, Buya mengungkapkan tips nyaman melaksanakan shalat di tempat-tempat mustajabah doa. Misalnya, di Maqam Ibrahim.
Begitu selesai melaksanakan tawaf, jamaah disarankan untuk mencari celah-celah yang ada di sekitar Maqam Ibrahim. ''usahakan shalat sunah tawaf tidak berjamaah, tapi nafsi-nafsi (sendiri-sendiri),'' papar Buya menyarankan.
Lebih lanjut Buya menerangkan, di musim-musim haji, saat calon jamaah haji sudah berdatangan di Masjidil Haram, tidak mudah mencari tempat untuk melakukan shalat di Maqam Ibrahim. ''Kalo pas musim haji, suasana di sekitar Ka'bah, sangat padat,'' jelasnya.
Mengingat tingginya kedudukan tempat-tempat tersebut untuk dikabulkannya setiap doa yang dipanjatkan, para calon jamaah haji dari berbagai negara, begitu selesai melaksanakan tawaf, langsung bergegas mencari tempat-tempat mustajabah tersebut.
''Karena itu, para calon jamaah haji dari Indonesia harus pandai-pandai mencari tempat di sekitar Maqam Ibrahim atau tempat mustajabah lainnya,'' ujarnya menambahkan.
Buya menambahkan, tempat dikabulkannya doa di luar Masjidil Haram adalah di Arafah, Muzdalifah, Mina dan tempat melempar jumrah, baik Ula, Wustha mau pun Aqabah.