REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Pemerintah ditutunt dapat memaksimalkan pengisian sisa kuota jamaah haji Indonesia 2014 yang diperpanjang masanya hingga Kamis (11/9) ini.
Jika ternyata masih ada sisa kuota yang kosong hingga batas waktu yang ditentukan, maka kinerja penyelenggara haji tahun ini dinilai gagal.
Ketua Umum MPP Rabithah Haji Indonesia, Ade Marfuddin mengatakan, Sistem Komputerisasi Haji Terpadu (Siskohat) seyogyanya bisa mengantisipasi kekosongan sisa kuota haji.
Menurut Ade, sistem yang canggih ini harusnya mampu memroses pendaftaran calon jamaah haji (calhaj) yang sudah pasti memenuhi persyaratan untuk diberangkatkan.
“Harusnya Siskohat bisa mendata calhaj yang sudah pasti kesiapannya, sehingga mereka yang sudah ada dalam daftar antrean bisa mengurus keberangkatannya dengan mudah begitu ada pengumuman sisa kuota dari pemerintah,” kata Ade pada Republika, Selasa (9/9).
Ia menambahkan, Kementerian Agama semestinya bisa belajar dari pengalaman yang sudah-sudah. Adanya oknum-oknum yang berupaya memanfaatkan sisa kuota haji untuk berbuat korupsi mesti dicegah sedemikian rupa.