REPUBLIKA.CO.ID, AMBON – Jamaah Calon Haji (JCH) asal Kota Ambon yang berangkat menuju Tanah Suci pada 17 September 2014 dari Embarkasi Makasar diminta untuk berdoa bagi kesejahteraan Kota Ambon dan masyarakatnya.
Para JCH asal Kota Ambon ini setelah berada di Tanah Suci dan menunaikan ibadah diharapkan bukan saja berdoa bagi diri sendiri dan keluarga, tetapi juga bagi kota ini dan masyarakat yang ada di dalamnya.
“Agar situasi keagamaan terus berlangsung dengan baik,” kata Wali Kota Ambon Richard Louhenapessy dalam sambutannya yang dibacakan oleh Sekretaris Kota Ambon Antony Latuheru pada pelepasan 238 JCH asal Kota Ambon, Rabu (10/9).
Selain itu, para JCH juga dapat menempatkan diri dan dapat bergaul dengan siapa saja selama berada di sana. Apalagi jamaah yang ada di Tanah Suci melaksanakan ibadah haji bukan saja dari Indonesia tetapi dari berbagai negara.
Wali Kota juga meminta seluruh JCH untuk selalu mengikuti petunjuk yang telah ditetapkan oleh Panitia penyelenggara yang ada di sana.
Pelaksanaan ibadah haji yang dilakukan berada di negara orang berarti para jamaah harus mengikuti aturan dan ketentuan. JCH asal Kota Ambon juga harus menjauhi tindakan yang tidak terpuji dan tidak melakukan tindakan yang dilarang oleh Pemerintah Arab Saudi.
“Jangan mudah terpropokasi dengan isu yang belum jelas kebenarannya. Untuk menghindari hal-hal itu, JCH Kota Ambon tetap mengonsentrasikan diri kepada ibadah yang merupakan tujuan utama kedatangannya di Tanah Suci," kata Richard.
Karena itu, JCH diminta untuk betul-betul menyiapkan diri guna beradaptasi dengan situasi dan kondisi yang ada di sana. Hilangkan sikap egois dan mau menang sendiri, kembangkan solidaritas dan saling menghormati.
"Selaku Wali Kota Ambon saya berharap di tengah suasana memperingati HUT Kota Ambon yang ke-439 dengan tema 'Ambonku - Ambon Kita" maka keberangkatan saudara-saudara guna menunaikan ibadah haji diharapkan dapat memberikan pengaruh positif bagi peningkatan kualitas kehidupan umat beragama di Kota Ambon," ujarnya.