REPUBLIKA.CO.ID, MATARAM – Kepala Kantor Kementerian Agama Kota Mataram H Burhanul Islam mengatakan, salah seorang calon haji asal Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat sempat dirawat di Balai Pengobatan Haji Indonesia (BPHI) di Madinah.
Menurut laporan petugas kelompok terbang (kloter), calon haji itu dibawa ke BPHI karena kelelahan dan sempat mendapatkan perawatan selama sehari.
"Calon haji yang dibawa ke BPHIitu adalah laki-laki, usianya berdasarkan informasi 100 tahun, namun saya belum mendapat identitasnya secara lengkap," kata Burhanul, Kamis (11/9).
Dia mengatakan, calon haji itu kini sudah kembali sehat dan melanjutkan ibadah shalat arbain di Masjid Nabawi Madinah bersama jamaah lainnya. "Sementara kesehatan 460 orang calon haji Kota Mataram yang kini sudah berada di Madinah, dalam keadaan sehat."
Selama berada di Madinah, sebanyak 460 orang calon haji Kota Mataram mendapatkan lokasi pemondokan yang dekat dengan Masjid Nabawi, sehingga memudahkan jamaah untuk melaksanakan shalat arbain.
Menurut Burhanul, shalat arbain adalah shalat empat puluh waktu di Masjid Nabawi secara berturut-turut dan tidak ketinggalan takbiratul ihram bersama imam.
Para calon haji meyakini bahwa amalan ini akan membuat mereka terbebas dari neraka dan kemunafikan. Karenanya, calon haji Indonesia dan dari banyak negara lain disarankan untuk menginap di Madinah selama minimal delapan hari agar bisa menjalankan shalat arbain.