Jumat 12 Sep 2014 14:45 WIB

Jamaah Haji Indonesia Banyak Tersesat di Makkah

Kawasan Masjidil Haram di Makkah, Arab Saudi.
Foto: Antara/Prasetyo Utomo/ca
Kawasan Masjidil Haram di Makkah, Arab Saudi.

REPUBLIKA.CO.ID, MAKKAH – Jamaah haji Indonesia banyak yang tersesat dan kelelahan pada hari pertama kedatangan Rabu (10/9) di Makkah, terutama saat berada di Masjidil Haram.

"Permasalahan yang banyak adalah tersesat," kata Kepala Sektor Khusus Masjidil Haram, Daerah Kerja Muhammad Hasan, Kamis (11/9).

Jamaah Indonesia mulai berdatangan ke Makkah pada Selasa (9/9) malam dan mulai melakukan ibadah umrah wajib pada Rabu dini hari.

Namun demikian, semua jamaah bisa kembali ke rombongannya atau ke tempat penginapan setelah diberi bantuan dan pengarahan. Hingga Rabu malam, 10 kelompok terbang (kloter) dengan jumlah 4.177 jamaah haji telah datang ke Tanah Suci.

Menurut Hasan, banyak jamaah yang hilang dari rombongan saat melaksanakan rukun umrah. Kondisi di Masjidil Haram sendiri pada Rabu dini hari sudah padat oleh jamaah dari mancanegara.

Masjidil Haram juga sedang diperluas sehingga banyak peralatan atau bahan-bahan bangunan. Hasan mengatakan, jamaah terlepas dari rombongan juga karena tidak disiplin dengan rombongannya atau merasa sudah tahu dengan kondisi Masjidil Haram.

Bisa juga jamaah karena tidak kuat mengikuti kecepatan rombongan. Kasus lain yang ditemukan adalah jamaah haji yang kelelahan.

Seperti diketahui, perjalanan dari Madinah ke Makkah sekitar tujuh jam dan mereka langsung melakukan ibadah umrah walau tiba dini hari. Sebagian besar, hampir 70 persen jamaah Indonesia adalah golongan risiko tinggi, usia lanjut, berpendidikan rendah dan belum pernah berpergian jauh.

Hasan mengatakan, salah seorang jamaah perempuan berusia 60 tahun asal NTB sempat pingsan padan pukul 23.30 waktu setempat karena kelelahan, namun setelah diberi perawatan sehat kembali.

Selain itu, ditemukan upaya kriminal. Seorang jamaah dilaporkan disiram sesuatu oleh orang yang juga berpakaian ihram. Orang tersebut diduga mencoba mengambil sesuatu dari tas. Namun, jamaah menyadarinya sehingga tidak terjadi sesuatu.

Hasan mengimbau agar jamaah tidak sendirian jika ingin ke toilet. Sektor Khusus sendiri diperkuat 22 personel yang terdiri dari 12 personel TNI dan polri dan sisanya tenaga musiman.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement