REPUBLIKA.CO.ID, Oleh: Neni Ridarineni
MAKKAH -- Di musim haji seperti tahun ini jutaan manusia akan datang secara bersamaan dan antri untuk tujuan yang sama yakni mencium Hajar Aswad. Namun tak mudah orang mencapai Hajar Aswad (batu hitam), karena lautan manusia menuju ke arah yang sama.
Akibat berdesak-desakan jutaan umat manusia dari berbagai negara, tak jarang mengakibatkan jamaah haji terjatuh dan bahkan terinjak-injak.
Meski demikian, tetap saja orang bersikeras untuk bisa mencium Hajar Aswad termasuk orang Indonesia. Bahkan tak sedikit yang menjadikan kebanggaan bagi seorang jamaah yang berhasil mencium Hajar Aswad meski dengan cara apapun.
Kondisi ini tak jarang dijadikan ladang empuk bagi sekelompok oknum orang Indonesia menawarkan diri membantu mencium Hajar Aswad bagi jamaah haji di Tanah Suci.
Tak sedikit jamaah haji Indonesia yang setelah dibantu mencium Hajar Aswad diperas, dengan dimintai sejumlah uang oleh orang yang awalnya menawarkan diri membantu mencium Hajar Aswad. Oknum warga Indonesia yang memeras tersebut sering disebut Joki Hajar Aswad.
Untuk membuktikan apakah benar ada joki Hajar Aswad itu dan bagaimana cara mereka melakukan aksinya, saya dan ketiga jurnalis MCH Makkah melakukan penyamaran. Ahad (14/9) dengan tak mengenakan baju seragam.
Kami pun sudah ijin kepada Kepala Sektor Perlindungan Daker Makkah Jaetul Muchlis kami berempat yang kebetulan perempuan semua tak mengenakan seragam karena akan melakukan investigasi dia Masjidil Haram.