Rabu 17 Sep 2014 14:13 WIB

Ledia Hanifa Amalia, 'Derasnya Tangis di Ka’bah dan Wukuf' (1)

 Wakil Ketua Komisi VIII DPR Ledia Hanifa Amaliah.
Foto: Republika/Agung Supriyanto
Wakil Ketua Komisi VIII DPR Ledia Hanifa Amaliah.

REPUBLIKA.CO.ID, Oleh: Mas Alamil Huda

JAKARTA -- Berangkat haji ke Tanah Suci adalah impian bagi setiap Muslim. Berbagai upaya dilakukan untuk bisa mencapai keinginan pergi ke Baitullah.

Demi tercapainya impian, bekerja siang malam banting tulang pun dilakukan. Pundi-pundi tabungan terus ditambah untuk mencapai target yang diharapkan. Satu keinginan, demi melengkapi rukun Islam.

Beitulah yang dilakukan Ledia Hanifa Amaliah. Bersama sang suami, ia berjibaku mengumpulkan uang tabungan untuk pergi haji. Awalnya, ia tak mengira akan bisa menunaikan rukun Islam kelima itu.

Meski terus manambah tabungan sedikit demi sedikit, jumlahnya belum mencukupi untuk berangkat ke Saudi. Sampai detik-detik terakhir, rezeki tak terduga datang dan akhirnya ia bisa berangkat.

Dia menceritakan, untuk menutup jumlah kekurangan dari uang tabungan, ia rela menjual sepetak tanah yang dipunyainya. Rencana penjualan itu memang telah direncanakan. Tetapi tak pernah terjual.

Meski ada yang menawar, itupun dengan harga yang kurang. Tetapi, kenangnya, di akhir jelang keberangkatan sepetak tanah itu dibeli orang.

Bahkan dengan harga yang cukup tinggi. Ia merasa berangkat haji memang panggilan dari Allah SWT yang waktunya bisa tiba-tiba.

Anggota DPR dari Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) itu bersyukur atas kemudahan yang diberikan Allah SWT. Bahkan, ia tak hanya berangkat bersama suami. Anak sulungnya, Widad Maulana, yang saat itu baru berusia 13 tahun juga ikut berangkat.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement