Jumat 19 Sep 2014 09:31 WIB

Turun dari Pesawat, Nenek Patimah Berontak Minta Pulang (2-habis)

Salah seorang jamaah haji lansia.
Foto: Republika/Rakhmawaty La'lang/ca
Salah seorang jamaah haji lansia.

REPUBLIKA.CO.ID, Oleh: Zaky Al Hamzah

Bahkan, ketika petugas meminta agar nenek ini memakan snack yang ada di tas kecilnya, nenek ini bilang kalau snack itu untuk anaknya di Banjar. "(Snack) ini untuk anak saya, kasihan," tuturnya.

Kendati sudah dirayu berulang kali, nenek ini berusaha kabur. Sesekali berontak ingin ke luar dari klinik, sehingga tim medis mencoba mendudukkan si nenek ini.

Tapi upaya ini tidak mudah, berulang kali ia melakukan perlawanan, bahkan mengigit salah satu tangan tim medis. "Jangan paksa aku disuntik, itu pelanggaran HAM," teriak di nenek.

Kata dia lagi, "Kenapa orang harus dipaksa-paksa. Saya tahu hukum, nanti saya laporkan kalau saya dipaksa-paksa terus," katanya dengan dialek bahasa Banjar.

Dengan berbagai upaya, Nenek Patimah akhirnya berhasil disuntik. Namun ia masih tetap garang, masih membentak-bentak petugas. "Kasihan anakku di rumah. Aku tak mau minum," kata dia. Petugas terus merayu sang nenek agar mau minum dan makan.

Nenek Patimah akhirnya 'dibebaskan' setelah bus yang akan membawanya ke Makkah siap berangkat. Namun petugas tidak membiarkannya berjalan sendirian. Ia dituntun dokter Diani dan tim medis, Rostiqa.

Di dalam bus, Nenek Patimah mulai terlihat tenang dan mengantuk. Obat penenang yang disuntikkan dokter rupanya mulai beraksi. Ahmad Mustofa mengaku akan menjaga nenek Patimah selama beribadah di Makkah.

Selain nenek Patimah, dua jamaah haji perempuan Kloter 1 Embarkasi Banjarmasin ini juga menjalani rawat jalan di Klinik Kesehatan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement