Jumat 19 Sep 2014 13:42 WIB

Berhaji di Tahun 2025, Seperti Apa?

Makkah di era modern (Ilustrasi)
Foto: onislam.net
Makkah di era modern (Ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID,  MAKKAH -- Dunia berubah dengan cepat. Melebihi ekspetasi yang dapat diramalkan. Demikian pula dengan kota suci Makkah.

Dahulu kota ini, hanyalah kota terpencil dan gersang. Coba lihat sekarang, Masjidil Haram kian hari semakin cantik dan megah. Belum lagi gedung tinggi yang menjulang. Makkah benar-benar berubah,

Farrukh I Younus, pakar telekomunikasi asal Inggris mengatakan perubahan Makkah itu memang menambah kenyamanan jamaah haji yang datang dari seluruh dunia.  Itu dibarengi jumlah jamaah haji semakin bertambah tiap tahunnya. "Pertanyannya, bagaimana otoritas mengelola jamaah haji demikian besar," kata dia seperti dilansir onislam.net, Jumat (19/8).

Younus mengatakan pada tahun 2025, piranti mobile dan konten akan berevolusi sedemikian rupa. Perubahan itu akan membuat jamaah haji memiliki pengalaman yang luar bisa. Apa pasal, dengan data base yang demikian lengkap di setiap piranti mobile, jamaah tak lagi kesulitan untuk menjadi haji mabrur.

"Demikian pula dengan otoritas yang akan dengan mudah pergerakan jamaah haji. Hasilnya, layanan yang diberikan kian maksimal. Perlu Anda ingat, kesehatan jamaah haji begitu rentan, mulai dari masalah jantung, dehidrasi dan sebagainya," kata dia. Ini artinya, lanjut dia, teknologi yang ada akan meminimalisir situasi panik sehingga jamaah akan merasa nyaman dan khusyuk beribadah.

Younus optimists, teknologi virtual 3D yang terus dikembangkan juga bisa diaplikasikan untuk kepentingan ibadah haji. Misalnya saja, teknologi itu dapat digunakan untuk membimbing jamaah calon haji melaksanakan wukuf atau sai. Atau mungkin, Anda yang belum berkesempatan naik haji bisa memberangkatkan diri dengan proyeksi virtual.

"Anda bisa bergabung dengan jamaah haji lain secara real time," kata dia.

"Apakah itu hanya fantasi. Jangan salah, kita sudah setengah jalan menuju kenyataan. Ini artinya, kita bisa memanfaatkan teknologi untuk memastikan keseimbangan yang tepat agar pengalaman spiritual Anda dapat dibagikan dan dinikmati orang lain."

Pertanyaannya, kata dia, apakah Saudi akan melanjutkan penggunaan teknologi untuk diintegrasikan dalam manfaat yang luas untuk pelaksanaan haji. Apabila itu dilanjutkan, tentu ini baik bagi umat Islam.  "Kini bola ada ditangan Arab Saudi," kata dia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement