Oleh: Zaky Al Hamzah
JEDDAH – Kelompok terbang (kloter) terakhir rombongan jamaah calon haji Indonesia mendarat di Bandara Internasional King Abdul Aziz (KAIA, Jeddah, Arab Saudi, tepat pukul 17.15 waktu arab saudi (WAS) atau pukul 21.15 WIB, Ahad (28/9).
Rombongan jamaah berasal dari Kloter 27 Embarkasi Makassar (UPG-27) namun berisi jamaah dari tiga embarkasi.
Pantauan Republika dari Sabtu (27/9) malam WAS hingga Ahad (28/9) malam WAS, salah satu bandara terpadat di dunia ini terus didatangi ratusan ribu jamaah haji dari berbagai negara, seperti Eropa, Turki, Kuwait, Qatar, Nigeria maupun Filipina.
Terminal Haji Bandara Jeddah ini dapat menampung 80 ribu penumpang pada waktu yang sama, dengan sejumlah fasilitas termasuk satu masjid dan belasan mushala. Mushala-mushala ini terletak di tiap pojok Plaza Bandara atau ruang transit penumpang. Semua ruang transit dipadati jamaah calon haji dari berbagai negara.
Pada Ahad kemarin atau hari terakhir kedatangan kelompok penerbangan (kloter) jamaah calon haji Indonesia, sebanyak 12 kloter tiba dengan lancar, termasuk kloter terakhir di atas.
Ke-12 kloter tersebut yakni Kloter 81 Embarkasi Jakarta Bekasi (JKS), Kloter 63 Embarkasi Surabaya, Kloter 26 Ujung Pandang, Kloter 82 JKS, KLoter 64 Surabaya, Kloter 83 JKS, Kloter 12 Embarkasi Banjarmasin, Kloter 13 Banjarmasin, Kloter 24 Jakarta, Kloter 70 Solo, Kloter 71 Solo dan Kloter 27 Ujung Pandang.
"Alhamdulillah, semua kedatangan kloter yang dijadwalkan tiba Ahad kemarin berjalan lancar, di padatnya jamaah calon haji dari berbagai negara," ujar Kepala PPIH Daker Jeddah Ahmad Abdullah Yunus di Jeddah, Arab Saudi, Senin (29/9) pagi WAS.
Menurut data Sistem Komputerisasi Haji Terpadu (Siskohat), seluruh kelompok terbang (kloter) yang berjumlah 375 kloter telah diberangkatkan. Jumlah jamaah yang telah diberangkatkan ke Tanah Suci sebanyak 154.467 orang dari total kuota 155.200 orang. Lama perjalanan Indonesia ke Arab Saudi sekitar sembilan sampai 10 jam.
Sebenarnya jumlah kuota haji reguler Indonesia adalah 155.200 orang dan hingga penutupan pendaftaran, 11 September, seluruh kuota tersebut sudah terisi. Namun akhirnya tersisa sembilan kursi antara lain karena sakit. Dalam perjalanan, menjelang keberangkatan kembali jamaah haji banyak yang batal karena sakit dan sebab lainnya, sehingga jumlah jamaah haji yang berangkat kembali berkurang.
Menurut Kadaker, lancarnya kedatangan jamaah haji Indonesia karena pengurangan porsi kuota jumlah jamaah haji Indonesia. Bila dua tahun lalu saat jumlah kuota jamaah haji masih 200 ribu, maka jumlah kloter mencapai 485 kloter dengan masa kedatangan yang sama, yakni 28-29 hari.
Akibatnya, dalam sehari, PPIH Daker Jeddah bisa melayani 18 sampai 22 kloter. "Sedangkan, saat ini, petugas PPIH Daker Jeddah rata-rata melayani 15-16 kloter dalam sehari. Itu cukup memudahkan kami melayani para jamaah haji Indonesia," tutur Ahmad.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
