Oleh: Neni Ridarineni, Makkah, Arab Saudi
REPUBLIKA.CO.ID, ARAFAH - Sebelum dimulainya prosesi Wukuf di Arafah, Jumat (3/10) Amirul Hajj/ Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin melakukan peninjauan ke BPHI (Balai Pengobatan Haji Indonesia) di Arafah dan perkemahan para jamaah haji Indonesia yang tinggal di Maktab 24 dan Maktab 55.
Pada saat di BPHI Koordinator BPHI Arafah Lucky Tjahjono mengatakan sudah ada 10 pasien di BPHI yang dirujuk ke RS Arab Saudi di Arafah. Saat ini di BPHI pasien tidak begitu padat seperti tahun lalu, karena BPHI membuat dua satelit pos kesehatan yakni di Maktab 35 dan 52.
''Jadi tahun ini pasien di BPHI tidak sebanyak tahun lalu yang sampai di luar tenda BPHI,''kata Lukman pada MCH disela-sela kunjungi BPHI Arafah.
Sementara itu saat mengunjungi jamaah haji di Maktab 24 para jamaah haji mengungkapkan kepuasannya . Seperti halnya yang dikemukakan seorang jamaah haji dari Surabaya, Sugedi. ''Di sini makan enak, minum cukup, air di WC juga cukup. Pelayanan kesehatan cepat melayaninya.
Di Maktab 55 ada beberapa jamaah haji yang mengeluh kurangnya air minum dalam kemasan botol yakni dari Kloter SOC 31 Jepara. Namun jamaah haji di Kloter 30 SOB yang tendanya ada di depan Kloter SOC 31 mengaku mendapat minuman yang belebih.
Menurut Menteri Agama, untuk menyediakan air minum pabi jamaah haji yang berjumlah jutaan orang memang tidak mudah. Tapi dari pihak maktab terus berupaya untuk mencukupi kebutuhan jamaah haji.
Bila air mineral dalam kemasan tidak cukup, mereka juga menyiapkan air minum yang dimasukkan di dalam tempat air plastik yang besar . Sehingga, para jamaah haji yang masih kurang air mineral dari kemasan botol bisa mengambil air yang disiapkan dalam tempat air yang besar.