Jumat 03 Oct 2014 16:56 WIB

Addie MS, Petik Hidayah dari 'Cahaya' Ka'bah (1)

Addie MS (kanan).
Foto: Republika/Rakhmawaty La'lang/ca
Addie MS (kanan).

Oleh: A Syalaby Ichsan

Tak ada alasan khusus bagi musisi kondang Addie Muljadi Sumaatmadja untuk berangkat menunaikan ibadah haji ke Tanah Suci.

Semuanya dimulai dengan kegelisahan. Batin konduktor orkestra ternama itu bergejolak. Meski mampu untuk menunaikan rukun Islam kelima, dia belum juga berangkat.

Pada 2004 pria kelahiran Jakarta pada 7 Oktober 1959 ini sontak ingin menyegerakan ke Tanah Suci melalui jalur khusus.

“Waktu itu, aku berpikir, masa untuk membeli barang senilai berangkat haji bisa, tapi hajinya belum ditunaikan. Itu berlawanan dengan keyakinanku,” kata dia saat berbincang dengan Republika, beberapa waktu lalu.

Lewat kacamata dunia, Addie menilai, rugi menghabiskan ongkos haji yang lumayan besar serta waktu cukup panjang dalam menjalankan ritual haji. Logikanya, lebih baik dipakai untuk sesuatu yang lebih produktif.

Namun, nurani Addie berkata lain. Ayah dari Kevin Aprilio dan Tristan Juliano itu merasa terpanggil. Dia merasa harus segera berangkat.

Musisi yang akrab disapa Addie MS ini mengupayakan seluruh rangkaian kegiatan haji berjalan sebaik-baiknya sesuai syariat. Dia berharap, dapat memaknai tawaf, sa’i, jumrah, dan kegiatan kolosal lainnya untuk kemudian memetik hikmah dari ritual tersebut.

Hanya, pengalaman spiritual yang menggetarkan nuraninya atas kekuasaan Allah justru terjadi saat melakukan ibadah biasa. Pada saat matahari tergelincir, pendiri Twilite Orkestra ini berjalan kaki seperti biasanya ke Masjidil Haram untuk menunaikan shalat Ashar.

Addie memulai shalat seperti biasa. Dia mengangkat kedua tangan untuk takbiratul ihram. Hanya, sikap tunduk saat menghadap kiblat yang selalu dijalankan tak dilaksanakan. Entah mengapa, Addie refleks melihat ke arah Ka'bah.  

Ketika itulah peristiwa ganjil terjadi. Dalam pandangannya, ia melihat cahaya silau tiba-tiba datang dari arah Kabah. Cahaya tersebut pun menghalanginya melihat Baitullah.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement