Oleh: Neni Ridarineni
Sebagaimana tradisi sebelumnya kepada tamu VVIP, petugas perlindungan dari Indonesia bersama timnya mendapat kesempatan untuk mencium Hajar Aswad. Setelah foto bersama, rombongan diberikan pengawalan khusus dari para askar.
Keluar dari ruangan Yahya, rombongan turun melewati jalan yang biasa digunakan imam yang akan memimpin shalat di depan Ka'bah. Sesampainya di dekat Ka'bah, kami diminta menunggu.
Para askar kemudian sibuk mengatur supaya kami bisa mendekat ke Hajar Aswad. Padahal, saat itu pelataran Ka'bah dipenuhi ratusan ribu jamaah yang sedang tawaf ataupun berdesak-desakan untuk mencium Hajar Aswad.
Beberapa askar memandu kami untuk mengikuti mereka dan mereka mulai membuat barikade pembatas untuk memisahkan jamaah supaya tidak mendekat dulu ke Hajar Aswad. Kami diminta mendekat sekitar dua meter dari Hajar Aswad. Saat itu, masih banyak jamaah haji dari berbagai negara yang kebanyakan berkulit hitam hendak mencium Hajar Aswad.
Namun, karena adanya barikade yang dibuat askar yang berjumlah sekitar 10 orang, para jamaah yang tadinya berdesak-desakan untuk mencium Hajar Aswad mulai menyingkir dan tinggal kami berempat belas yang paling dekat dengan Hajar Aswad. Akhirnya, syukur Alhamdulillah kami berkesempatan mencium Hajar Aswad satu per satu.
''Subhanallah ya kita bisa menjadi tamu VVIP dan mendapat kesempatan mencium Hajar Aswad tanpa desak-desakan. Tapi, sebenarnya nggak tega dan malu juga sih melihat orang lain berdesak-desakan dan melihat kita yang dengan mudah bisa mencium Hajar Aswad,'' kata salah seorang teman dari MCH.