Ahad 05 Oct 2014 05:14 WIB

Cuaca Menyengat Banyak Jamaah Haji Terserang Heatsroke

Rep: neni ridarineni/ Red: Taufik Rachman
  Jamaah haji yang tengah melaksanakan ibadah wukuf, menunaikan shalat Jumat di sekitar kawasan Masjid Namirah, Arafah, Jumat ( 3/10).   (Reuters/Muhammad Hamed)
Jamaah haji yang tengah melaksanakan ibadah wukuf, menunaikan shalat Jumat di sekitar kawasan Masjid Namirah, Arafah, Jumat ( 3/10). (Reuters/Muhammad Hamed)

REPUBLIKA.CO.ID,MAKKAH - Selama wukuf hingga pasca wukuf puluhan Jamaah haji Indonesia dari berbagai kloter yang berada di tenda-tenda padang Arafah banyak yang dirawat di BPHI (Balai pengobatan Haji Indonesia0 di Arafah maupun ke klinik satelit di Arafah serta Rumah Sakit Arab Saudi di Arafah. 

Mereka di samping sejak dari tanah air sudah menderita penyakit risiko tinggi dan juga lanjut usia, udara panas yang mencapai 42-44 derajat Celcius mengakibatkan banyak jamaah haji yang terserang heatstroke. Bahkan ada empat pasien yang meninggal di Arafah, Jum'at (3/10), kata Koordinator BPHI Arafah Lucky Tjahyono, Sabtu (4/10).

 ''Sebanyak 84 pasien yang dirawat di BPHI Arafah hingga Sabtu Subuh (4/10) sudah dirujuk ke BPHI semua,''kata dia. Hal itu ditambah lagi dengan kurang minumnya para jamaah haji tersebut. 

 Menurut Ketua PPIH Arab Saudi Achmad Jauhari suhu di Arafah tahun ini memang ekstrim dibandingkan tahun lalu.  Setiap jamaah haji mendapatkan dua botol minum ukuran 330 ml setiap makan. 

Jadi selama sehari setidaknya mendapat enam botol minum. sebetulnya tahun lalu para jamaah haji juga mendapat dua botol minum setiap kali makan, tetapi suhunya tidak seekstrim tahun ini, kata dia. 

 Untuk mengantisipasi agar para jamaah haji tidak lagi mengalami kekurangan minum, di Mina para jamaah haji akan mendapatkan tiga botol air minum. ''Kami akan mengusahakan penamabahan air minum untuk jamaah haji. Kalau di Arafah dua botol untuk sekali makan, di Mina  jamaah haji akan mendapatkan minum tiga botol setiap kali makan,''kata Dirjen Penyelenggara Haji dan Umroh Kementerian Agama Abdul Jamil. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement