Ahad 05 Oct 2014 12:25 WIB

Setelah Wukuf, Jamaah Haji Indonesia yang Meninggal Melonjak Jumlahnya

  Jamaah haji yang tengah melaksanakan ibadah wukuf, menunaikan shalat Jumat di sekitar kawasan Masjid Namirah, Arafah, Jumat ( 3/10).   (Reuters/Muhammad Hamed)
Jamaah haji yang tengah melaksanakan ibadah wukuf, menunaikan shalat Jumat di sekitar kawasan Masjid Namirah, Arafah, Jumat ( 3/10). (Reuters/Muhammad Hamed)

REPUBLIKA.CO.ID, MAKKAH -- Pada Sabtu (4/10) hingga pukul 19.13 WIB, atau satu hari setelah wukuf, jamaah haji Indonesia yang meninggal melonjak menjadi 96 orang dari sebelumnya Kamis (satu hari sebelum wukuf sebanyak 77 orang).

Menurut data Sistem Komputerasi Haji Terpadu (Siskohat), total haji reguler yang meninggal sebanyak 88 orang dan jamaah haji khusus (dulu ONH plus) delapan orang.

Dengan demikian, dalam dua hari terdapat 19 orang yang meninggal. Sementara Sejak keberangkatan jamaah haji tanggal 1 September hingga 2 Oktober (keberangkatan ke Arafah) rata-rata jumlah jamaah yanga meninggal adalah antara 2-6 orang per hari, dan pernah mencapai tujuh orang dalam satu hari. Tidak disebutkan di mana saja jamaah meninggal dalam dua hari terakhir (apakah di Arafah, di Mina atau di Makkah).

Sebelumnya Komisioner Komisi Pengawas Haji Indonesia, Abidinsyah Siregar mengatakan banyak jamaah haji terkena "heat stroke" bahkan empat meninggal karena kepanasan dan kurang minum sehingga pos kesehatan di Arafah kebanjiran jamaah yang sakit di akhir wukuf, Jumat sore.

"Cuaca panas 43 derajat Celcius. Lima jam setelah wukuf ada 67 jamaah yang masuk ke pos kesehatan. Semua kekurangan cairan," kata  Abidinsyah di Arafah, Arab Saudi. Mulai hari ini jamaah haji akan bermalam dan melempar jumrah di Mina.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement