Oleh: Neni Ridarineni
MINA – Ahad (5/10) malam, ratusan ribu jamah haji dari berbagai penjuru dunia hanya berbekal selembar alas tikar/kain dan beratap langit, memadati sepanjang jalan dan bahkan di tengah jalan Mina, karena terlalu banyaknya orang yang mabit. Mereka melakukan mabit sebelum melempar jumrah kedua.
Karena hampir semua jalan dipadati oleh para jamaah haji yang mabit, askar (polisi) dengan mobilnya berlalu lalang untuk menertibkan jamaah yang menghalangi jalan. Sehingga mereka yang terlihat nyenyak tertidur pun terpaksa terbangun supaya tidak tertabrak oleh mobil polisi.
Mereka yang tidur di luar tenda, dengan beratapkan langit berasal dari berbagai negara yang melakukan haji mandiri, maupun jamaah haji reguler dari Indonesia yang sebenarnya sudah disediakan tenda di Mina, tetapi tinggalnya jauh dari Jamarat.
Bahkan, banyak ditemui mukimin (orang Indonesia yang sudah lama tinggal di Arab Saudi ) yang membawa keluarga bahkan tetangganya yang belum lama tinggal di Arab Saudi untuk menunaikan ibadah haji tahun ini.
Seperti halnya yang dikemukakan Munawaroh, orang Sampang Madura. Dia sudah enam tahun tinggal di Arab Saudi sebagai pembantu rumah tangga. ''Ini tetangga saya, beberapa hari ini tinggal di kos-kosan saya dan beberapa mukimin dari Madura, Karena mau ikut hajian,'' ujarnya pada Republika, Ahad malam (5/10).
Para jamaah haji mandiri yang mabit memenuhi jalan di Mina sangat berbeda dengan para jamaah haji reguler seperti dari Indonesia maupun jamaah haji lainnya dari negara lain yang dikoordinasi oleh muassasah dan maktab. Jamaah haji yang dikoordinasi oleh muassasah dan maktab mempunyai tenda khusus. Walaupun kamar mandinya terbatas, tak perlu menahan buang air kencing.
Kamar mandi sekaligus tempat wudlu di Mina yang untuk umum hanya disiapkan satu tempat. Di WC khusus perempuan jumlaah kamar mandirinya hanya sekitar 50 unit. Sementara jamaah haji perempuan di Mina yang tidak memilki tenda ratusan orang jumlahnya.
Belum lagi ada waktu-waktu, khusus kamar mandi tersebut ditutup sampai sekitar setengah jam lebih. Sementara di luar kamar mandi umum tersebut sudah antre puluhan jamaah haji perempuan.