REPUBLIKA.CO.ID,MAKKAH--Balai Pengobatan Haji Indonesiadi (BPHI) di Makkah banyak menerima sejumlah jamaah haji yang terkena masalah pernapasan saat mereka melakukan mabit (bermalam) di Mina. sementara itu saat saat wukuf di Arafah banyak haji terserang dehidrasi.
"Kami menerima 84 pasien rujukan dari pos kesehatan Mina," kata Kepala BPHI Makkah, Agus Widyatmoko , Rabu (8/10).
Ia mengatakan, dari 84 jamaah yang menjadi pasien tersebut sebanyak 70 persen karena masalah pernapasan. Menurut Agus kemungkinan jamaah terkena debu atau bulu-bulu karpet yang dijadikan alas tempat tidur jamaah haji.
"Ini membuat jamaah yang sudah terkena penyakit paru-paru kronis menjadi kambuh," katanya.
Selain masalah pernapasan, katanya, banyak pasien yang kelelahan saat melempar jumrah karena jarak yang jauh dari tenda penginapan. Saat mabit, jamaah minimal harus bermalan dua hari, jika ingin lebih utama maka selama tiga hari.
Ia mengatakan pasien dehidrasi umumnya cepat ditangani, dengan perlakuan khusus maka keesokan harinya kondisi sudah bisa pulih dan dikembalikan ke rombongan atau penginapan. Namun pasien yang terkena masalah pernapasan agak lama penanganannya.