REPUBLIKA.CO.ID,JEDDAH--Ratusan dokter dan tenaga kesehatan yang merawat dan mengobati jamaah haji selama satu bulan lebih sejak dari Indonesia atau saat di Arab Saudi. Penat mereka diganti dengan rupa-rupa aktivitas pemulihan psikis.
Balai Pengobatan Haji Indonesia (BPHI) Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI menilai kondisi tersebut membuat fisik dan mental mereka terkuras. Apalagi, di waktu-waktu membeludaknya jamaah haji yang sakit saat di Arafah, Muzdalifah dan Mina (Armina).
"Recharging untuk dokter dan tenaga kesehatan sudah berjalan beberapa hari sebelum jadwal kepulangan kloter pertama ke Indonesia," ujar Kepala Pusat Kesehatan Haji Kemenkes yang juga Kepala BPHI Indonesia di Arab Saudi, dr Fidiansjah, Sabtu (11/10).
Jumlah dokter yang bertugas sebanyak 400 orang dan tersebar di Daerah Kerja (Daker) Makkah, Daker Madinah dan Daker Jeddah. Sedangkan, dokter yang dilibatkan merupakan dokter dalam kelompok penerbangan (kloter) dan non kloter.
Jadwal recharging semangat untuk dokter dan tenaga kesehatan dilakukan dua hari berturut-turut. Untuk hari pertama diikuti dokter yang bertugas di pemondokan Sektor A hingga E, Kota Makkah. Selanjutnya, pada hari kedua diikuti dokter di pemondokan Sektor F hingga J.
Bentuk aktivitas selama recharging adalah simulasi, permainan, serta aktivitas ringan penuh keceriaan dalam nuansa capacity building.
"Suasanya dibikin santai, saling cerita agar dokter-dokter ini rileks," ujar Fidiansjah.
Menurutnya, konsep ini merupakan kali pertama diterapkan pada tahun ini. Ada tiga poin penting dalam konsep ini. Pertama, menyegarkan kembali semangat sang dokter dalam bertugas.
Kedua, tugas pelayanan perawatan dokter terhadap jamaah haji belum berakhir. Lalu, menyadarkan kembali jamaah haji dalam menjaga stamina dan kebugaran fisiknya serta kontrol dari dokter.