REPUBLIKA.CO.ID, Oleh: Neni Ridarineni dari Tanah Suci
MADINAH -- Masjid Nabawi dan Raudhah bagian yang tak terpisahkan. Di dalam Masjid Nabawi itu terdapat Raudhah. Sehingga seseorang yang shalat di Masjid Nabawi selalu ingin ke Raudhah. Namun untuk memasuki Raudhah ada jadwal tertentu.
Setiap hari hanya tiga kali pintu Raudhah dibuka yakni setelah shalat Subuh pukul 07.00 - 10.00; siang hari setelah shalat Dzuhur pukul 13.30-15.00 dan malam hari setelah shalat Isya pukul 19.30-22.00.
Setiap kali pintu Raudhah akan dibuka, para jamaah sudah antre penuh dan saat pintu dibuka orang-orang langsung berlarian dan berebut untuk bisa segera sampai di Raudhah.
Para askar perempuan yang berjaga di Raudhah pun selalu mengingatkan para jamaah yang berdesak-desakan. Usai shalat Dzuhur selalu ada kesempatan bagi jamaah haji perempuan untuk mengunjungi Raudhah, jadwalnya pukul 13.30-15.00.
Sambil menunggu pintu Raudhah dibuka selalu ada ceramah yanag disampaikan penceramah perempuan dengan bahasa yang berbeda-beda. Ada bahasa Melayu, Afrika, Turki, Arab dan bahasa Inggris. Tergantung dari mana para jamaah perempuan berasal.
Penceramah untuk bahasa Melayu disampaikan Soraya. Dia satu-satunya orang Indonesia yang hafal Al-Qur'an dan bertugas di Masjid Nabawi.
Pada saat memberikan ceramah Sabtu siang (11/10) Soraya menceritakan tentang Raudhah. Raudhah adalah suatu tempat di dalam Masjid Nababawi yang letaknya ditandai tiang-tiang putih berada di antara rumah Siti Aisyiyah (sekarang makam Rasulullah saw sampai mimbar).
Luas Raudhah dari arah timur ke barat sepanjang 22 meter dan dari arah utara ke selatan 15 meter. Dia mengatakan sebenarnya shalat di Raudhah pahalanya sama dengan shalat di Masjid Nabawi. ''Mengapa orang selalu ke Raudhah? Karena sunnah Nabi,'' kata Soraya menjelaskan. .