Rabu 15 Oct 2014 15:31 WIB

Kloter 14 Debarkasi Surakarta Mendarat di Colombo

Jamaah haji Indonesia.
Foto: Republika/Raisan Al Farisi/ca
Jamaah haji Indonesia.

REPUBLIKA.CO.ID, BOYOLALI – Rombongan haji kelompok terbang 14 Debarkasi Surakarta terpaksa harus mendarat di Bandara Colombo, Sri Lanka, Rabu (15/10), karena pesawat terbang yang membawa 375 orang itu mengalami gangguan.

Ketua Humas Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Debarkasi Surakarta, Badrussalam, menjelaskan, pihaknya mendapat informasi bahwa rombongan kloter 14 asal Kota Salatiga dan Demak mendarat di Colombo, Sri Lanka, karena pesawat terbang yang membawa jamaah itu mengalami gangguan.

Menurut Badrussalam, akibat mengalami gangguan, pesawat terbang rombongan haji tersebut diperkirakan akan mengalami keterlambatan datang di Bandara Adi Soemarmo Boyolali.

"Rombongan haji kloter 14 diperkirakan tiba di Boyolali sekitar pukul 16.00 WIB atau terlambat lebih dari 10 jam dari jadwal semula," katanya.

Sementara rombongan haji kloter 13 asal Salatiga dan Grobogan dengan jumlah 374 orang mendarat di Bandara Adi Soemarmo Boyolali, Rabu (15/10), sekitar pukul 02.50 WIB atau mengalami keterlambatan sekitar 30 menit dari jadwal semula.

"Jumlah haji Debarkasi Surakarta yang sudah dipulangkan ke daerah masing-masing hingga kloter 13 totalnya sebanyak 4.840 orang anggota jamaah haji," kata Badrussalam.

PPIH Surakarta, pada tahun 2014, telah memberangkatkan calon haji ke Tanah Suci sebanyak 26.433 orang. Jumlah itu terdiri atas 21.607 orang asal Jateng, sebanyak 2.471 orang asal Daerah Istimewa Yogyakarta, dan sebanyak 355 orang petugas pendamping kloter dan panitia pemeriksa.

Jumlah peserta asal Surakarta yang meninggal duni di Tanah Suci hingga pemulangan kloter 13 tersebut mencapai 37 orang, termasuk dua orang wafat di dalam pesawat saat perjalanan.

"Hari ini, kami hanya memulangkan rombongan haji dari dua kloter saja. Sedangkan Kamis (16/10), di jadwalnya juga dua kloter, yakni Kloter 15 dan 16, keduanya asal Demak," jelas Badrussalam.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement