Kamis 16 Oct 2014 18:50 WIB

Makkah, Kota Puluhan Terowongan (1)

Kota suci Makkah
Foto: Republika/Heri Ruslan
Kota suci Makkah

REPUBLIKA.CO.ID, Oleh: Zaky Al Hamzah

"Mau pulang naik taksi atau jalan kaki?," ujar Kepala Bidang Humas Kemenag yang juga Kasie Media Center Haji (MCH) Makkah, Rosidin Karidi Ratiban, kepada jurnalis MCH usai melaksanakan thawaf ifadah, setelah Shalat Shubuh waktu Arab Saudi (WAS), Ahad (4/10/2014).

Rosidin menawarkan kami setelah berulang kali gagal menawar ongkos mobil omprengan atau taksi tak berstriker yang akan membawa kami ke Kantor Misi Haji Indonesia di wilayah Syisyah Raudhah (depan Terowongan King Fahd menuju arah Mina).

Selain saya dan Rosidin, empat jurnalis lain adalah Eka Wahyu Nugraha (TvOne), Idham Ardiansyah Samana (Metro TV), Iwan Imawan Malik (RCTI), Iwan Ari Hartono Manaf (RCTI). Satu orang rombongan kami adalah Humas Kemenag yang juga Kasie MCH Madinah, Dodo Murtado Dimyati.

Kami bertujuh memutuskan berjalan kaki dari Terminal Al-Ghaza menuju kantor tersebut. Saat itu, ada dua pilihan, melewati Terowongan Aziziyah atau Terowongan Faisaliyah.

Saya mengetahui jalur terowongan pertama karena pernah Shalat Isya' berjamaah di Masjidil Haram melewati terowongan itu sambil berjalan kaki dari Hotel Manasik Mina, daerah Syisyah.

Sedangkan jalur terowongan kedua dikenali Eka Wahyu Nugraha (TvOne yang bertugas di Daker Makkah). Kami akhirnya memilih Terowongan Faisaliyah. Secara kontruksi, kedua terowongan tersebut memiliki kesamaan. Berdiameter sekitar 14 meter.

Panjang Terowongan Aziziyah sejauh 1.500 meter dan saya lewati dua kali saat pulang-pergi ke Masjidil Haram dari Hotel Manasik Mina. Sementara, panjang Terowongan Faisaliyah sekitar 600-700 meter.

Pilihan berjalan kaki sungguh tepat, karena pagi itu, sebagian besar lalu lintas Kota Makkah macet total, karena pergerakan jutaan jamaah haji dari Mina ke Masjidil Haram dan sebaliknya.

Kami tiba di Kantor Misi Haji Indonesia setelah berjalan sekitar lima kilometer dari Terminal Al-Ghaza. Selain dua terowongan tersebut, masih ada puluhan terowongan lain berjarak antara 500 meter hingga dua ribu meter.

Selain memiliki sebutan Makkah al-Mukarramah (kota yang dimuliakan Allah SWT), Haramun Aamin atau Kota Suci yang aman (QS al-Qashash [28]:57), Kota Haram (Kota Suci), al-Balad (Negeri), Ummu al-Qura (Induk negeri-negeri) (QS Al-An'am [6]: 92).

Makkah juga disebut al-Balad al-Amin (Negara yang aman) (QS At-Tin [95]: 4), dan Waadin Ghairu Dzi Zar'in (Lembah yang tidak mempunyai tanaman) (QS Ibrahim [14]: 37), Kota Makkah juga dijuluki Kota Terowongan, karena memiliki puluhan terowongan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement