REPUBLIKA.CO.ID,MAKKAH—Tim Seksi Perlindungan PPIH (Panitia Penyelenggara Ibadah Haji) Daerah Kerja Makkah mempunyai tugas khusus untuk menelusuri jejak jamaah haji yang tengah dirawat di rumah sakit dengan data yang kurang valid alias ghaib.
''Di data Kementerian Kesehatan ada yang bernama Wawan yang dirawat di Rumah Sakit Mina Al-Wadi tanggal 10 Zulhijah (4 Oktober) dan di situ juga tertulis bahwa pasien tersebut keluar tanggal 10 Zulhijah. Namun tidak ada keterangan dibawa ke mana,''kata Kepala Seksi Perlindungan Jaetul Muchlis, Kamis (16/10).
Perjuangannya mencari dua jamaah ghaib asal Indonesia berlangsung sejak Senin (13/10) lalu. Sebetulnya, ujar Muchlis, dalam mencari jamaah haji yang sakit yang dirawat di RS Arab Saudi tidak melalui birokrasi yang sulit, namun harus telaten menyusuri setiap rumah sakit.
Setidaknya ada enam tempat yang telah ia kunjungi bersama timnya. Mulai dari RS King Abdullah, RS An-Nur, RS. Jahir, hingga RS King Faisal . ''Insya Allah sudah ada titik terang. Rencananya akan kami lacak ke RS An Nur dan RS Arafah,''ungkap dia.
Saat mencari data di Kementerian Kesehatan Makkah tak ada birokrasi yang harus dilewati. Tak sampai satu jam data pun bisa diketahui. Dengan berbekal selembar kertas, tim seksi perlindungan menuju Mina Al-Wadi Hospital yang ada di daerah Mina, Makkah.