REPUBLIKA.CO.ID, BATAM – Kedatangan 450 orang jamaah haji Provinsi Kalimantan Barat Debarkasi Hang Nadim Batam, Kepulauan Riau tertunda sekitar lima jam karena kepadatan penerbangan bandara udara di Jeddah, Arab Saudi.
Wakil Sekretaris Panitia Pelaksana Ibadah Haji Debarkasi Batam Widarto mengatakan, penundaan kedatangan itu sesuai dengan pemberitahuan maskapai penerbangan Saudi Arabian Airlines sebelumnya. "Sebelumnya ada pemberitahuan akan ada revisi jadwal," kata Widarto, Selasa (21/10).
Ia memastikan revisi jadwal kedatangan Kloter 12 tidak mengganggu proses penjemputan hingga pengantaran jamaah haji ke daerah masing-masing. "Karena pemberangkatan ke daerah masing-masing besok, jadi jadwal tetap. Tidak ada perubahan jadwal," kata dia.
Widarto mengatakan seluruh jamaah tetap akan diterima di Asrama Haji Batam begitu tiba di Tanah Air, dan dilaksanakan berbagai pemeriksaan dokumen dan kesehatan.
Selanjutnya, seluruh jamaah Kalimantan Barat itu akan menginap semalam di Asrama Haji Batam sebelum diterbangkan ke Pontianak dan melanjutkan perjalanan ke daerah masing-masing.
Sementara itu, PPIH Debarkasi Batam mencatat tiga orang haji asal Kalimantan Barat meninggal dunia saat menunaikan rangkaian ibadah haji.
Tiga orang yang meninggal yaitu Muhammad Rafi Muslihin yang tergabung dalam Kloter 14 asal Kota Pontianak, Mariani Kloter 12 asal Ketapang dan Majilah Muhammad Birin, Kloter 12 asal Ketapang.
Sementara itu, lima orang haji dari Provinsi Riau hingga saat ini masih dalam perawatan intensif Rumah Sakit di Arab Saudi dan belum bisa pulang ke Tanah Air, meski teman-teman sesama kloternya sudah tiba di Indonesia.
Lima orang yang masih dirawat adalah Muhayat Muh Yahya yang tergabung dalam Kloter 6 asal Kota Pekanbaru, Jahari Ahmad Talihideh, Kloter 7 asal Kabupaten Siak, Suwondo bin Juail, Kloter 8 asal Kabupaten Bengkalis, Muhammad bin Abdul Samad, Kloter 10 asal Kabupaten Kepulauan Meranti dan Saharudin bin Usman Saih, Kloter 10 asal Rokan Hilir.