REPUBLIKA.CO.ID, PAMEKASAN – Ratusan anggota polisi dari jajaran Polres Pamekasan, Jawa Timur dipersiapkan untuk mengamankan kedatangan jamaah haji asal wilayah itu pada 5 November 2014.
Menurut Kapolres Pamekasan AKBP Nanang Chadarusman, jumlah personel yang akan diterjunkan guna menyambut kedatangan jamaah haji Pamekasan kali ini lebih banyak dari jumlah personel yang diterjunkan saat pemberangkatan.
"Khusus untuk pengamanan kedatangan calon haji ini sekitar 300 personel. Lebih banyak dari jumlah personel yang diterjunkan saat pemberangkatan," kata Nanang, Sabtu (25/10).
Pengamanan kedatangan jamaah haji ini lebih banyak, karena akan disambut di enam titik. Berbeda dengan saat pemberangkatan yang hanya di satu titik, yakni di Masjid Agung As-Syuhada Pamekasan.
Menurut Kasi Haji dan Umrah Kemenag Pamekasan, Makbul, kedatangan jamaah haji asal Pamekasan ini akan diterima di enam titik, yakni di lapangan Pendopo Pemkab Pamekasan, Monumen Arek Lancor, Pondok Pesantren Al-Miftah Panyepen, Pesantren Al-Khairat, Jalan Raya Nyalaran, dan Lembaga Pendidikan Islam Nurul Hikmah.
Titik penerimaan kedatangan haji ini sengaja disebar agar tidak terjadi penumpukan massa yang dapat menyebabkan arus lalu lintas di dalam kota lumpuh.
Sementara, seorang haji asal Pamekasan, meninggal di Tanah Suci Makkah dan jenazahnya telah dikebumikan. Almarhum tergabung dalam kelompok terbang (Kloter) 63 dari kelompok bimbingan ibadah haji (KBIH) Al-Khairat dan dimakamkan di Makkah.
Selain meninggal dunia, kata Makbul, ada juga jamaah haji asal Pamekasan yang saat ini sedang sakit bernama Marzuki Naim dari KBIH Al-Mabrur dan kini sedang menjalani perawatan di rumah sakit Madinah.
Dengan demikian, jumlah haji asal Pamekasan kini berkurang dari sebelumnya sebanyak 633 orang menjadi 632 orang. Sesuai jadwal, jamaah haji asal Pamekasan ini akan tiba di Tanah Air pada tanggal 5 November 2014.