Kamis 11 Dec 2014 15:34 WIB

Kuota Haji 2015 Sebanyak 168,800 Orang

Rep: c14/ Red: Damanhuri Zuhri
Jamaah haji melaksanakan thawaf di Masjidil Haram, Makkah, Arab Saudi.
Foto: AP Photo/ca
Jamaah haji melaksanakan thawaf di Masjidil Haram, Makkah, Arab Saudi.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Rapat koordinasi persiapan ibadah haji 2015 digelar hari ini (11/12) di kantor Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK), Jakarta.

Rapat dihadiri antara lain Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin, Menteri Kesehatan Nila F Moeloek, dan Menteri Koordinator PMK Puan Maharani.

Puan mengatakan, pemerintah ingin tahun mendatang, penyelenggaraan ibadah haji lebih terencana dengan baik. Selain itu, disampaikan kuota jamaah haji Indonesia sebanyak 168 ribu orang untuk tahun 2015.

Puan melanjutkan, pihaknya ingin agar dalam rapat pembahasan APBN 2015, Kementerian Agama beserta kementerian lainnya berupaya maksimal dan membuat program-program perbaikan terkait penyelenggaraan ibadah haji.

"Insya Allah masalah yang kita temui tahun ini bisa diatasi untuk penyelenggaraan haji tahun depan," ujar Puan Maharani, Kamis (11/12).

Menag menjelaskan, diperlukan koordinasi yang lebih terencana dengan pihak Kementerian Kesehatan untuk penyelenggaraan ibadah haji mendatang. Ini agar, kata Lukman Hakim, pemerintah dapat mengantisipasi kenaikan jumlah jamaah haji yang wafat di Tanah Suci.

Menurut Lukman, tahun ini, jamaah yang wafat saat beribadah haji berjumlah lebih banyak dibandingkan tahun lalu. Lukman memandang, persoalan wafatnya para jamaah haji asal Indonesia tidak semata-mata disebabkan faktor kesehatan selama di Arab Saudi, juga kesiapan mereka ketika masih di Tanah Air.

"Kementerian Agama sudah mengkaji secara komprehensif perihal istithaah, yakni kemampuan fisik calon jamaah haji. Data kami, tak sedikit jamaah yang punya keterbatasan fisik sejak masih bersiap di Tanah Air," ujar Lukman Hakim Saifuddin, Kamis (11/12).

Mengenai kuota haji 2015, Lukman Hakim menyampaikan, jumlah yang diperoleh Indonesia tidak jauh berbeda dari pada tahun ini. Tepatnya, sejumlah 168.800 orang jamaah.

Ini, kata Lukman Hakim, cenderung disebabkan oleh kebijakan pemerintah Kerajaan Arab Saudi, yang memangkas kuota jamaah haji Indonesia sebesar 20 persen.

"Hal itu juga berkait dengan renovasi Masjidil Haram di Makkah dan Masjid Nabawi di Madinah. Sehingga dari tiap negara, diminta agar ada pemangkasan kuota jamaah," ungkap Lukman Hakim menerangkan, Kamis (11/12).

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement