REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin menyatakan petugas Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) 1436H/2015 harus menjadi pusat bertanya bagi jamaah Indonesia.
Karena itu, menuut Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin, petugas haji harus membekali diri dengan pengetahuan-pengetahuan, baik terkait manasik maupun tidak.
"Kita pakai atribut, bisa bendera merah putih atau tulisan Indonesia, sehingga kita di mata jamaah adalah tempat bertanya," kata menag ketika membuka Pembekalan Panitia PPIH 1436H/2015 di Asrama Haji Pondok Gede, Jakarta Timur, Rabu (3/6).
Ia menyatakan, pertanyaan mungkin tidak hanya diajukan jamaah haji Indonesia, namun juga negara lain. Karena itu, para petugas harus siap memberikan jawaban. "Keteladanan menjadi penting. Jaga integritas, tindakan sehingga kita bisa memberikan keteladanan," kata menag mengingatkan.
Lukman pun menekankan pentingnya para petugas memiliki jiwa melayani. Dia pun merasa bersyukur lebih dari separuh jumlah petugas ada sudah berhaji. "Kita membutuhkan yang sudah berpengalaman," kata dia.
Ini juga akan memudahkan pelayanan. Sebab, hukum berhaji bagi para petugas yang sudah melakukan haji adalah sunah. Jadi, para petugas bisa fokus melakukan kewajibannya melayani jamaah.
Kendati demikian, Lukman juga meminta para petugas yang sudah berhaji tidak meremehkan tugasnya. Sebab, ada banyak perubahan di Arab Saudi seperti renovasi di Makkah.
Untuk memaksimalkan layanan, Lukman mengingatkan agar petugas mengedepankan lima nilai. "Integritas, profesional, inovatif, keteladanan, dan tanggung jawab," kata dia.
Ada sekitar 168 ribu jamaah calon haji tahun ini. Kementerian Agama sudah menyeleksi dan memilih 806 petugas haji yang akan memberikan pelayanan kepada jamaah. Ratusan calon petugas itu akan mendapatkan pembekalan mulai hari ini, 3 Juni 2015, hingga Jumat pekan depan, 12 Juni 2015.