REPUBLIKA.CO.ID, PADANG – Pemerintah Provinsi (Pemprov) Bengkulu bersama Kantor Wilayah Kementerian Agama (Kanwil Kemenag) Bengkulu menyewa satu ruangan khusus di Bandara Internasional Minangkabau (BIM) untuk tempat transit calon jamaah haji (calhaj) asal provinsi tersebut.
Kabid Penyelenggaraan Haji dan Umrah Kantor Wilayah Kementerian Agama (Kanwil Kemenag) Bengkulu, Zahdi Taher menuturkan, pada tahun ini calhaj asal Bengkulu tidak akan transit di Embarkasi Padang, namun langsung menuju BIM. Dikatakannya, Pemprov Bengkulu telah melakukan kerjasama dengan BIM.
“Kita tak lagi menuju Embarkasi Padang, langsung ke BIM karena sudah ada satu ruangan yang sudah dipersiapkan BIM khusus untuk calhaj,” kata Zahdi kepada ROL, Selasa (18/8).
Ia menjelaskan, calhaj asal Bengkulu yang terdiri atas tiga kloter berangkat menuju BIM pada 29 – 31 Agustus. Calhaj akan diangkut menggunakan maskapai Lion Air. Calhaj berada di BIM selama tiga sampai empat jam. “Transit sambil menunggu istirahat dan pemindahan koper ke (maskapai) Garuda. Selama istirahat calhaj diberikan konsumsi,” tutur Zahdi.
Sebelum berangkat, ujarnya, di embarkasi antara calhaj akan menjalani sejumlah pemeriksaan kesehatan ulang. Panitia haji, lanjut dia, juga akan membagikan paspor, membagikan gelang, living cost, alat semprot dan lain-lain.
“Jamaah haji dari Bengkulu tiga kloter sebanyak 1.292 calhaj serta petugas haji 15 orang. Kita menjadi kloter tujuh sampai sembilan,” jelasnya.
Ia menambahkan, berdasarkan data kesehatan calhaj, belum ada yang dinyatakan masuk kategori risiko tinggi (risti). Namun, menurutnya, kondisi kesehatan calhaj baru akan terpantau dengan baik saat semuanya masuk ke embarkasi.
“Belum ada yang masuk risti. Tapi risti kan banyak indikatornya, aspek usia, aspek penyakit. Jamaah kita yang paling tua sekitar 82 tahun,” imbuhnya.