REPUBLIKA.CO.ID, MADINAH -- Rombongan Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi dan Direktur Pelayanan Haji Luar Negeri Kementerian Agama (Kemenag) Sri Ilham Lubis melakukan sidak di perusahaan katering Oriental Savoury Catering di Kota Madinah, Arab Saudi, Sabtu (22/8).
Sidak bertujuan agar perusahaan katering penyedia layanan konsumsi bagi jamaah haji Indonesia terus menjaga mutu dan kualitas sajiannya. “Jadi kita akan lihat kualitasnya, kalau tidak bagus, ya kita setop dan kita tidak perpanjang kontraknya,” kata Sri Ilham, demikian laporan Wartawan Republika, EH Ismail dari Madinah, Arab Saudi.
Setiap tahun, kata Sri Ilham, PPIH Arab Saudi melaksanakan pemeringkatan perusahaan katering yang disewa pemerintah. Setiap perusahaan harus memenuhi menu dan persyaratan yang telah ditentukan. Jika tidak, maka pemerintah akan mengajukan keberatan untuk kemudian memberikan sanksi. Sanksi mulai teguran tertulis, pengurangan jatah katering, hingga pencabutan kontrak.
Kepala Seksi Katering Daerah Kerja Madinah Evy Nuryana mengatakan, ada sembilan perusahaan katering penyedia konsumsi yang akan melayani jamaah haji Indonesia selama di Madinah. Sembilan perusahaan itu adalah Andalus Katering (kapasitas 28.800), Al Ahmadi (23.300), Saudi Ration (17.900), Oriental Savoury (16.500), Bayan Silver (15.500), Salal Istambul (15 ribu), Al Aliyah (13.750), Al Munief (12.250), dan United Catering (12.250).
“Kita sudah kontrak mereka dengan harga per porsi makanannya 11,95 Riyal Arab Saudi dari harga sebelumnya 11 Riyal,” kata Evy.
Dia menjelaskan, selama berada di Madinah, jamaah haji akan mendapatkan layanan makan berat sebanyak-banyaknya 18 kali atau dua kali sehari siang dan malam. Pada siang hari, jamaah mendapatkan menu makanan nasi (200 gram), lauk satu (100 gr), lauk dua (80 gr), sayur (80 gr), buah (100 gr), dan satu botol air mineral kemasan 660 mililiter.
Adapun malam hari, jamaah akan mendapatkan makanan dalam dus kotak yang berisi nasi (200 gr), lauk satu (80 gr), sayur (80 gr), buah, dan air mineral. Selain makan pagi dan malam, jamaah juga akan mendapatkan kudapan ringan untuk pagi hari yang diserahkan pada malam hari, serta satu paket kopi, teh, gula, sambal, dan kecap.
Dengan begitu, jamaah yang kangen dengan sambal maupun kecap dari dalam negeri bisa terobati kerinduannya itu. “Apalagi di Arab Saudi ini sangat sulit mendapatkan sambal dengan cita rasa Indonesia,” kata Evy.