REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Komisi VIII DPR-RI Saleh Partaonan mengatakan, ada jamaah haji yang pingsan akibat gagal berangkat tepat waktu karena visanya belum rampung. Hingga hari ini, Kemenag mengatakan Kedutaan Arab berupaya menyelesaikan visa jamaah haji secepat mungkin hingga melemburkan pegawainya di hari libur.
Saleh menceritakan jamaah yang pingsan itu berasal dari Mataram. Ia mengetahui peristiwa itu dari tim pemantaunya yang berada di lokasi. Jamaah yang pingsan itu seharusnya berangkat bersama pasangannya. Namun akibat visa belum rampung, keinginan itu terpaksa batal.
"Ada orang di Mataram sudah sampai pingsan karena suaminya berangkat tapi istriya tidak. Mereka terpukul secara psikologis karena sudah merencanakan untuk berangkat bersama," katanya kepada ROL, Ahad (23/8).
Selain kasus itu, Ia merasa banyak kasus kekecewaan serupa yang melanda jamaah haji yang belum rampung visanya. Meski Kemenag berjanji memberangkatkan mereka pada kloter selanjutnya, Saleh mengatakan dampak psikologis yang dirasakan tidak bisa dihindari.
"Jamaah yang belum selesai katanya akan membuat mereka berangkat pada kloter berikutnya. Tapi kan tidak enak karena sudah pamitan dan cuti kerja. Saya kira itu harus dipikirkan," ujarnya.
Guna menyelesaikan masalah itu, Saleh mengaku sudah mendesak Kemenag untuk mempercepat penyelesaikan visa. Ia menjelaskan pada Jumat (21/8) masih ada 22 ribu lagi yang belum selesai.
Sehingga ia merasa khawatir jika jamaah yang visanya belum selesai akan terus menumpuk.
"Mesti harus ada bicara langsung dengan kedutaan saudi agar selesaikan masalah ini. Kita khawatir tidak selesai sampai lima hari ke depan, jadi jamaah makin menumpuk," katanya.