REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ribuan calon jamaah haji (calhaj) tertunda keberangkatannya karena visa belum keluar. Kementerian Agama beralasan hal itu terjadi karena adanya perubahan pengurusan visa oleh pemerintah Arab Saudi.

Kendati demikian, Ketua Pengurus Harian YLKI, Tulus Abadi menganggap alasan tersebut aneh. Karena proses visa bisa diproses jauh-jauh hari, bahkan sejak BPIH Calhaj telah lunas. Keanehan kedua, menurutnya, karena hal serupa tidak terjadi pada Calhaj di Malaysia.

"Saya justru curiga, tertundanya keberangkatan bukan karena visa, tapi karena jamaah tersebut tidak lolos screening pesawat-pesawat dari Amerika dan Eropa yang disewa oleh Garuda. Pesawat-pesawat yang disewa dari Amerika menerapkan screening ulang untuk calon jamaah haji, seperti tahun sebelumnya," ungkapnya kepada Republika, Selasa (25/8).

Atas kondisi tersebut, dia menghimbau kepada Kemenag agar Kemenag bertanggung jawab terhadap kerugian yang dialami Calhaj tersebut. Termasuk menyediakan extra flight (penerbangan ekstra) jika diperlukan. Jangan sampai ada Calhaj yang gagal berangkat.

Ikuti Whatsapp Channel Republika