Sabtu 29 Aug 2015 08:40 WIB

Jamaah Haji Harus Waspadai Penyebaran Virus MERS

Jamaah haji mengenakan masker di Tanah Suci untuk mengantisipasi virus MERS.
Foto: AP Photo/Hasan Jamali/ca
Jamaah haji mengenakan masker di Tanah Suci untuk mengantisipasi virus MERS.

REPUBLIKA.CO.ID, Oleh: EH Ismail dari Madinah

MADINAH -- Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan (Balitbangkes) Kementerian Kesehatan Tjandra Yoga Aditama meminta jamaah haji Indonesia mewaspadai penyebaran virus flu Timur Tengah. Alasannya, hingga saat ini tercatat 53 pasien yang positif terserang virus tersebut di seantero Arab Saudi.

Dari jumlah pasien sebanyak itu, 17 orang di antaranya meninggal dunia, sedangkan 32 lainnya masih dirawat di rumah sakit. Bahkan, kata Tjandra, sampai Sabtu (22/8), jumlah kasus penyebaran virus MERS menjadi 1.141 kasus dari sebelumnya hanya 1.134 kasus.

Meskipun demikian, sepanjang Agustus kasus MERS-CoV terjadi di Riyadh dan tak terdapat laporan dari lokasi perhajian, seperti Makkah, Madinah, dan Jeddah. “Tapi, jamaah haji kita harus tetap waspada,” katanya.

Kepala Seksi Kesehatan Daker Madinah dr Darmawali Handoko menyatakan, sampai saat ini belum ada satu pun jamaah haji yang terindikasi MERS-CoV. Dari enam kasus jamaah Indonesia meninggal dunia yang ditangani BPHI sejak 21 Agustus, semuanya disebabkan karena serangan jantung.

Kasus terakhir menimpa Lalu Harap Idris (77 tahun), warga Mantang, Loteng, NTB yang meninggal saat beribadah di Masjid Nabawi, Kamis (27/8) pukul 16.30.

Berdasarkan surat kematian (certificate of death/COD) yang dikeluarkan Indonesian Medical Mission, diketahui almarhum meninggal karena acute coronary syndrome (ACS) atau serangan jantung dengan memiliki riwayat hipertensi.

Dokter spesialis jantung dan pembuluh darah di BPIH Madinah dr M Faishal Reza mengimbau, langkah penting yang harus dilakukan jamaah berpenyakit jantung adalah menyiapkan obat-obatan yang selama ini mereka konsumsi di Tanah Air.

“Jamaah harus menjaga aktivitas agar jangan sampai kelelahan. Menjalankan ibadah juga harus terkendali, jangan terlalu berlebihan,” kata Faishal menerangkan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement