REPUBLIKA.CO.ID, MAKKAH -- Pintu masuk ke Masjidil Haram melalui sisi barat semakin mudah. Dua dari empat pintu penghubung masjid lama dan masjid baru dibuka menjelang puncak haji, yaitu Bab Hijrah dan Bab Syamiyah.
Seperti dilaporkan wartawan Republika, Ratna Puspita, Rabu (2/9), jamaah sudah dapat mengakses Masjidil Haram melalui Bab Abdullah. Bab Abdullah mengarah ke area ibadah King Abdul Aziz yang termasuk bagian perluasan Masjidil Haram.
Kendati area King Abdul Aziz merupakan bangunan baru dan masih tahap penyelesaian, banyak jamaah yang sudah memanfaatkan area ini untuk beribadah. Untuk mencapai lokasi mataf atau tempat untuk mengelilingi ka'bah, terdapat empat jalur penghubung.
"Bab Umrah, Bab Hijrah, Bab Syamiyah, dan Bab Fatah," kata pekerja asal Indonesia di Masjidil Haram, Sudirman (34 tahun), Rabu (2/9).
Bab Umrah terlihat sudah rapi dan terpasang pintu besar. Namun, akses ke Masjidil Haram masih ditutup karena bagian penghubung masih dalam proses pembangunan. Sebaliknya Bab Hijrah, jalur akses sudah dapat dilewati meski bagian pintunya belum rapi.
Hingga Rabu kemarin, dua akses lainnya, Bab Syamiyah dan Bab Fatah, masih ditutup. "Bab Syamiyah yang di bagian tengah ini nanti dibuka menjelang puncak haji. Jadi, ada dua pintu, yaitu Bab Hijrah dan Bab Syamiyah, yang dapat diakses jamaah," ujar Sudirman.
Pembukaan dua pintu dari bangunan baru ke bangunan lama untuk memudahkan akses jamaah ke area mataf. Menurut Sudirman, pembukaan juga untuk mengurangi kepadatan jamaah di area ibadah King Fahd. "Diperkirakan Masjidil Haram bakal menampung hingga dua juta orang ketika puncak haji," ujar dia.
Bab Hijrah dan Bab Syamiyah menghubungkan bangunan baru dan lama Masjidil Haram pada areal Mataf. Khusus Bab Hijrah, area penghubungan berada di sisi Rukun Syami dan Rukun Yamani Ka’bah. Pembukaan jalur ini akan memudahkan jamaah, termasuk dari Indonesia, ke areal tawaf.
Pembukaan jalur juga memudahkan mobilitas jamaah dari area sa'i ke bagian barat Masjidil Haram. Jamaah Indonesia pun memanfaatkan akses ini untuk mengenali masjid terbesar di dunia itu.
Rombongan kecil berjumlah lima orang tampak berjalan kaki dari area pintu marwah, ke sisi mataf, lalu keluar melalui Bab Abdullah untuk mengenali kompleks Masjidil Haram. "Kami sudah paham kalau masuk dan keluar dari pintu Marwah. Kami ingin lihat area lain masjid. kan ini penting juga," ujar Muhtar Hidayat, jamaah asal kelompok terbang (kloter) Solo 05.
Pembangunan Masjidil Haram direncanakan rampung akhir tahun depan.