REPUBLIKA.CO.ID, BEKASI -- Kepala Kanwil Kemenag Provinsi Jawa Barat HA Buchori menyebutkan, untuk calon jamaah haji gelombang dua yang akan langsung bertolak ke Jeddah, diperlukan persiapan yang khusus dibandingkan dengan calon jamaah haji gelombang pertama. Ini karena, calon jamaah haji gelombang dua akan melakukan haji tamattu.
"Karena mereka langsung ke Jeddah dan ini yang perlu dipersiapkan itu adalah diantaranya untuk ibadah umrahnya. Karena mereka kan rata-rata mengambil haji tamattu, harus betul-betul diingatkan perlengkapan-perlengkapan untuk haji tamattu itu harus udah dipersiapkan sejak disini," tutur Buchori pada ROL, Jumat (4/9).
Waktu untuk calon jamaah haji gelombang kedua ini, lanjut Buchori tidak selonggar yang gelombang pertama. Pada gelombang pertama, para calon jamaah haji akan diterbangkan ke Madinah dan hanya melakukan ziarah, tidak langsung umrah. Setelah 8 hari disana para calon jamaah haji baru akan melaksanakan umrah dengan mengambil miqat di Bir ali.
"Artinya mereka (gelombang pertama) agak longgar waktunya. Tapi kalau jemaah gelombang dua ini ada yang dari sini sudah pakai pakaian ihram. Di pesawat sudah pakai pakaian ihram, pada umumnya pakai pakaian ihram di jeddah," tutur Buchori.
Disunggung evaluasi gelombang pertama, Buchori mengaku tidak mengalami masalah berarti. Menurutnya keberangkatan yang tertunda terjadi utamanya karena faktor kesehatan. "Gelombang satu itu masih sesuai protab, semuanya nggak ada yang aneh-aneh. Paling sejauh ini masalahnya sampai disini sakit, harus dirawat lalu nunggu kloter lain," tutur Buchori.
Sampai hari Jumat (4/9), Embarkasi Jakarta Bekasi untuk pemberangkatan calon jamaah haji asal Jawa Barat telah memberatkan jamaah berjumlah sekitar 15.500 calon jamaah dari 35 kloter dari sekitar 30.088 calon jamaah dari 68 kloter.
Selanjutnya, Embarkasi Jakarta Bekasi akan memberangkatkan kloter 36 asal Majalengka, kloter 37 asal Subang dan kloter 38 asal Cirebon pada Sabtu (5/9) dini hari nanti.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
