Sabtu 05 Sep 2015 20:35 WIB

Jamaah Diminta Cantumkan Identitas pada Tempat Penyimpanan Uang

Rep: Ratna Puspita/ Red: Muhammad Hafil
Jamaah Haji Di Mekkah (ilustrasi)
Foto: Republika/ Yogi Ardhi
Jamaah Haji Di Mekkah (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID,  MAKKAH -- Jamaah haji Indonesia diminta jangan ceroboh menyimpan uang ketika berada di Arab Saudi. Bahkan, tim perlindungan jamaah menyarankan jamaah untuk mencantumkan nama dan nomor kelompok terbang (kloter) pada tempat menyimpan uang ketika berada di Arab Saudi.

“Sehingga kalau tercecer, kami dapat mencari dan melacak siapa pemiliknya,” kata Kepala Seksi Perlindungan Jamaah (Linjam) Daker Makkah Jaetul Muchlis Basyir, Sabtu (5/9).

Jamaah haji menerima pengembalian uang saku atau living cost sebesar 1.500 Riyal sebelum berangkat dari tanah air. Namun, amplop itu kerap tercecer ketika jamaah melakukan ibadah di tanah suci.

Muchlis menerangkan petugas menemukan amplop berisi uang riyal pada Sabtu dini hari. Namun, petugas kesulitan mencari pemiliknya karena tidak ada identitas pada amplop itu. “Bukan soal jumlah, tapi ini terjadi juga pada tahun-tahun sebelumnya. Saya piker identitas itu perlu,” kata dia.

Dia juga mengimbau jamaah tidak membawa banyak uang ketika ke Masjidil Haram. Jamaah sebaiknya membawa uang secukupnya untuk kebutuhan makan dua kali. “Maksimal 24 Riyal,” kata dia. Dia amenambahkan, uang sebaiknya disimpan di pemondokan.

Saat ini, Muchlis menuturkan, pemerintah sudah menyediakan perumahan yang lebih baik dengan pengamanan yang ketat melalui CCTV dan safety box. Transportasi bus shalawat juga sudah lebih baik dibandingkan tahun-tahun sebelumnya.

Pengangkutan jamaah dari pemondokan ke Masjidil Haram dilokalisir pada tiga  terminal, yaitu: Syib Amir, Jiyad, dan Bab Ali. Dia menambahkan, kondisi pemondokan dan bus shalawat ini turut memengaruhi keamanan jamaah. “Kejadian-kejadian yang tidak diinginkan relatif bisa diminimalisir,” ujar dia.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement