Senin 07 Sep 2015 06:42 WIB

Petugas Haji Siapkan Kain Ihram Cadangan Gratis

Rep: EH Ismail/ Red: Indah Wulandari
 kain ihram
Foto: Republika/Prayogi
kain ihram

REPUBLIKA.CO.ID,JEDDAH -- Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi menyiapkan kain ihram dan baju putih cadangan yang diperuntukkan bagi jamaah haji Indonesia. Kain ihram dan baju putih cadangan ini diberikan secara cuma-cuma untuk jamaah yang pakaian umrahnya tertinggal di koper besar.

Kepala Daerah Kerja Bandara Jeddah-Madinah PPIH Arab Saudi Nurul Badruttamam mengatakan, saat mendarat di Jeddah, jamaah hendaknya sudah menyiapkan kain ihram (laki-laki) dan baju putih (wanita) guna mengambil miqat di bandara.

Miqat atau mulai menggunakan ihram untuk melakukan umrah qudum (kedatangan) merupakan tahapan yang harus dilalui jamaah haji saat pertama kali tiba di Tanah Suci.

PPIH hanya memberikan kain ihram dan baju putih kepada jamaah yang kain ihramnya tertinggal. Demikian juga bagi jamaah perempuan yang baju putih untuk ganti masih tersimpan di koper besar.

“Sebab, proses membuka koper besar di bandara cukup rumit dan menyita waktu,” kata Nurul di Jeddah, Arab Saudi, Ahad (6/9).

Nurul melanjutkan, dengan adanya ihram dan baju putih gratis, jamaah tidak perlu khawatir tak bisa berumrah. Kendati demikian, jamaah hendaknya saling mengingatkan rekan-rekannya agar membawa kain ihram dan baju putih yang dipisahkan dari koper besar.

“Karena jumlahnya juga terbatas, tidak untuk semua jamaah,” ujarnya.

Sampai dengan hari ketiga kedatangan jamaah calon haji Indonesia gelombang kedua, sejumlah jamaah ditemui ada yang lupa membawa ihram. Jamaah tersebut lupa memisahkan kain ihram ke dalam tas bawaan yang dibawa ke dalam kabin pesawat.

“Saya bawa, tapi ada di koper besar di bagasi,” kata seorang jamaah yang mendapatkan ihram gratis dari petugas.

Kain ihram gratis tersedia di Plasa Indonesia yang menjadi tempat miqat jamaah haji di Bandara King Abdul Aziz, Jeddah, Arab Saudi. Selain kain ihram dan baju putih, PPIH juga menyediakan sandal jepit, kaus kaki, dan sabuk ihram.

Pantauan di lapangan, meskipun panitia menyediakan barang-barang keperluan umrah gratis, namun dalam praktiknya banyak jamaah yang menolak saat diberi oleh petugas. Jamaah khawatir harus mengeluarkan uang untuk mendapatkan barang-barang tersebut.

“Tapi, setelah kita beri penjelasan bahwa ini gratis, akhirnya mereka mau menerima,” kata Nurul.

Dia pun menambahkan, masih perlu edukasi dan sosialisasi kepada jamaah yang baru pertama kali bepergian jauh naik pesawat.

Panitia di embarkasi dan teman-teman sesama jamaah calon haji harus terus mengingatkan agar kain ihram tidak disimpan di dalam koper besar.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement