Kamis 10 Sep 2015 13:05 WIB

Naba Aji Notoseputro Merasakan Kekuatan Ridha Allah di Tanah Suci

Rep: Ahmad Fikri Noor/ Red: Indah Wulandari
Naba Aji Notoseputro
Naba Aji Notoseputro

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Ibadah haji memberikan pelajaran hidup yang mendalam bagi Direktur Bina Sarana Informatika (BSI) Naba Aji Notoseputro. Kekuasaan Allah SWT yang besar begitu terasa dan mengetuk hatinya.

Dalam perjalanan hajinya pada 2010 lalu, Naba mendapat pelajaran bahwa kekuatan dan kehendak manusia tak berarti jika Sang Pencipta belum merestui.

Naba bersama istri menunaikan ibadah haji dengan layanan ONH Plus atau kini disebut dengan haji khusus. Haji dengan biaya yang lebih besar dari haji reguler ini sejatinya memberikan janji kemudahan dan fasilitas yang lebih baik.

Akan tetapi, hal itu ternyata tidak berlaku ketika ia hendak menunaikan wukuf di Padang Arafah. "Waktu itu ramai sekali. Rombongan kami datang paling terakhir. Ternyata kami tak mendapatkan jatah tenda," ujarnya.

Ketika itu, ungkapnya, terjadi kesalahan pengaturan sehingga rombongannya tidak mendapatkan jatah tenda. Untungnya, jamaah haji perempuan dalam rombongannya dapat menumpang dan tidur di salah satu tenda.

Naba dan jamaah laki-laki lain dari rombongannya terpaksa tidur di alam terbuka dengan beralaskan karpet dan beratapkan bintang.

"Malam di sana dingin sekali apalagi pakai ihram. Alhamdulillah tidak sakit," kata Naba.

Meski berhak memprotes, Naba memilih menganggap hal itu sebagai ujian. Ia sadar meski sudah menggunakan fasilitas "plus" bukan jaminan dapat kemudahan di Tanah Suci.

Selain momen wukuf, Naba juga mengalami hal serupa di Masjid Nabawi, Madinah. Belajar dari pengalaman umrahnya pada 2007, Naba bertekad untuk menunaikan shalat di Raudhah dengan bersiap jelang pukul 02.00 dini hari. Ketika itu ia berpikir pintu Masjid Nabawi baru dibuka pukul 02.00.

Ternyata, dalam momen haji pintu Nabawi selalu terbuka sehingga area Raudhah sudah dipenuhi jamaah jauh sebelum pukul 02.00.

"Hal-hal itu di luar dugaan kita. Ada saja rencana yang meleset. Kita bisa merencanakan, tapi tetap Allah yang menentukan," ungkapnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement