Kamis 10 Sep 2015 21:13 WIB

Badai Pasir Landa Jeddah dan Makkah Fenomena Alam Biasa

Badai Pasir yang Sering Terjadi di Wilayah Timur Tengah (ilustrasi)
Badai Pasir yang Sering Terjadi di Wilayah Timur Tengah (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, MAKKAH -- Direktur Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah Kementerian Agama Abdul Djamil juga mengatakan, badai pasir yang melanda Jeddah dan sebagian Makkah bukan fenomena aneh. Badai pasir itu yang sama juga melanda beberapa negara di Timur Tengah seperti Lebanon dan Uni Emirat Arab.

"Ini bukan pertama kali (badai pasir). Ini Fenomena alam biasa yang acapkali terjadi jelang pergantian musim," kata dia seperti dilaporkan wartawan Republika, Ratna Puspita.

Badai itu memang sempat menyebabkan dua penerbangan yang mengangkut jamaah haji Indonesia dialihkan ke Bandara Bandara Amir Muhammad bin Abdul Aziz (AMAA) Madinnah. Seharusnya, dua penerbangan itu mendarat di Bandara King Abdul Aziz, Jeddah.

"Mereka menunggu dua jam di Madinah baru diterbangkan kembali ke Jeddah," ujar Djamil.

Sebagai antisipasi, Djamil mengimbau jamaah untuk membawa masker. "Kementerian Kesehatan sudah memberikan masker. Pakai itu karena dampak pasir atau debu yang beterbangan adalah infeksi pernafasan (ispa)," kata dia.

Jika kejadian serupa terulang lagi, Muchlis meminta jemaah mencari tempat perlindungan yang aman. "Kalau sedang dalam perjalanan, agar mencari perlindungan yang paling dekat. Pertokoan atau mall," ujar dia.

Pantauan Republika di Makkah, kondisi cuaca di Makkah tidak menyengat dua hari terakhir kendati suhu masih mencapai 39 derajat celcius. Angin kencang memang masih kerap melanda Makkah pada sore hari.

Angin kencang ini menerbangkan benda-benda kecil seperti sampah plastik. Kendati demikian, kondisi di Makkah masih aman.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement