Sabtu 12 Sep 2015 17:27 WIB
Musibah Crane Jatuh

Aktivitas di Masjidil Haram Kembali Normal

Red: Ilham
Suasana Masjidil Haram setelah runtuh mobile crane
Foto: Republika/Ratna Puspita
Suasana Masjidil Haram setelah runtuh mobile crane

REPUBLIKA.CO.ID, MAKKAH -- Aktivitas ibadah di Masjidil Haram, Makkah, sudah kembali normal pada Sabtu (12/9) pagi atau satu hari pascamusibah ambruknya crane di atas pintu Babus Salam. Ribuan jamaah melakukan tawaf dan sai sebagaimana hari-hari sebelumnya.

Seperti dilaporkan wartawan Republika, EH Ismail, yang sedang berada di Makkah, jamaah haji Indonesia pun tampak mendominasi seluruh area tawaf dan sai. “Ini seperti tidak ada kejadian apa-apa. Ibadah biasa saja,” kata Sularno, seorang jamaah asal Jambi yang akan melakukan umrah kepada Republika, Sabtu (12/9).

Pantauan Republika, jamaah yang melakukan tawaf sudah membuat lingkaran berputar sampai area paling luar mataf (tempat tawaf) di lantai bawah atau lantai utama. Sebagian jamaah melakukan shalat sunah di luar arus utama tawaf.

 

Di area sai, jamaah bahkan tampak lebih padat. Dua lajur memanjang yang merupakan lintasan sai dari bukit shafa dan marwa dipenuhi jamaah berpakaian ihram. Sebagian jamaah menggunakan pakaian biasa yang berwarna dan bercorak tidak putih. Sebagian jamaah Indonesia menggerombol membuat kelompok-kelompok dan melakukan sai bersama-sama.

Di depan pintu masuk utama sai yang menjadi lokasi musibah ambruknya crane, puluhan pekerja dari perusahaan konstruksi Bin Ladin Group bahu-membahu memperbaiki bagian bangunan yang rusak. Area tempat korban wafat sudah dibersihkan kendati masih menyisakan bau anyir darah.

Area musibah diberi dinding pembatas berwarna hijau setinggi setengah meter. Terlihat puluhan jamaah mengambil gambar para pekerja yang sedang memperbaiki kerusakan bangunan.

Di pintu luar Babus Salam, kendaraan crane yang terjungkir diberi pagar pembatas seng setinggi dua meter. Namun, di bagian dekat tangga masuk Babus Salam, pembatas hanya berusa tali berwarna merah-putih. Puluhan jamaah tak melewati kesempatan mengabadikan gambar crane yang terjungkir tersebut.

Sampai Sabtu (12/9) siang, sebanyak 114.392 jamaah haji Indonesia sudah berada di Makkah. Rombongan terakhir jamaah haji Indonesia gelombang pertama yang mendarat di Madinah juga sudah menuju Makkah Sabtu siang.

Hujan lebat disertai angin kencang menerpa kawasan Masjidil Haram pada Jumat (11/9) menjelang Maghrib. Akibat tiupan angin kencang tersebut, sebuah crane ambruk di atap Babus Salam. Bandul crane dan puing beton menimpa sejumlah jamaah tepat di dekat pintu masuk utama sai.

Jamaah yang sedang berada di area sekitar 50 meter dari kabah tersebut menjadi korban ambruknya crane. Sampai Sabtu siang, sedikitnya 107 jamaah haji dari berbagai negara wafat dan 238 lainnya luka-luka. Jamaah haji Indonesia yang menjadi korban berjumlah dua orang wafat dan 31 lainnya luka-luka.

Kepada Daerah Kerja Makkah PPIH Arab Saudi, Arsyad Hidayat akan menggelar jumpa pers pada pukul 13.00 waktu Arab Saudi mengenai perkembangan jumlah korban.

“Sampai saat ini masih kita update terus datanya. Mohon sabar karena kita akan mencari kepastian terlebih dahulu agar kabar tidak simpang-siur,” ujar Arsyad.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement